Sering pergi jauh, lalu lama tidak balik, sekalinya balik isinya evaluasi menyalahkan situasi tapi enggan memulai untuk membangun, bisa jadi salah satu akibat dari gegar budaya.
Tempo waktu, pernah satu ketika ada yang minta dibikinin kopi dengan mengungkapkan satu pesanan dengan embel-embel 'klasik'. Begitu dibuatin katanya tidak sesuai karena tidak klasik.
Begitu kami telaah dimana ia tinggal sebelumnya ada di Anglo Saxon. Klasik versi berbeda dari pandangan klasik versi asli espresso berasal.
Kemudian yang pernah tinggal di negri sakura juga demikian. Bicara panjang lebar di depan bar menyalahkan langgam kopi yang kami sajikan. Seolah olah itu salah ini salah. Beda waktu pengunjung yang lama tinggal di Skandinavia bicara bicara kopi lalu juga serupa. Baginya cara ngopinya adalah paling sahih. Lainnya tidak sah.
Bejo, pelanggan kami yang sering ngopi dimana mana sempat bilang bahwa kadang yang suka ceramah itu bisa jadi kena Dunning Kruger Effect di kopi saja. Sebab barangkali cara pandangnya sudah merasa puncak sehingga yang tidak sesuai dengannya adalah salah dan keliru.
Pendapat Bejo itu ngawur atau enggak sih sebenarnya? Mincil mbok diluruskan tolong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H