Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kopi Jogja, Dahulu dan Sekarang Sebait Dongeng Kopi

20 Juli 2023   19:28 Diperbarui: 24 Juli 2023   11:41 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angkut Karung, Angkat Sumber Penerang Hidup Bersama Komoditas Kopi. Sumber GambarWujud Sutrisno

Penting untuk dicatat bahwa peran kopi di Jogja pada masa Kolonial tidak sepesat komoditas tebu yang menopang 19 pabrik gula yang tersebar di tiga kabupaten: Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. Nama nama Pabrik Gula itu diantaranya Pabrik Gula (PG) Pundong, PG Wonocatur, PG Padokan, PG Sedayu, PG Bantul, PG Gesikan, PG Gondanglipuro, PG Kedaton Plered, dan PG Barongan untuk kabupaten Bantul. Serta PG Rewulu, PG Demak Ijo, PG Klaci, PG Cebongan, PG Tanjungtirto, PG Sendangpitu, PG Beran, PG Randugunting, dan PG Medari untuk wilayah Sleman. 

Sedang di Kulon Progo hanya ada satu pabrik gula, yakni PG Sewugalur. Banyaknya pabrik gula di Jogja disinyalir menjadi salah satu penyebab mengapa banyak makanan aseli Jogja dikenal manis. Besar kemungkinan istilah nasgitel di kopi dan teh dimulai dari Jogjakarta. Akronim dari Panas Legi tur Kentel.

3. Kedai Kopi Tradisional di Jogja

Perkembangan kopi di Jogja juga terlihat dari hadirnya kedai-kedai kopi tradisional yang telah menjadi bagian dari warisan budaya kota ini. Kedai kopi tradisional yang masih eksis sampai sekarang ada dua. Yakni Kedai Kopi Blandongan, dan Kopi Jos di dekat stasiun Tugu. Lainnya baru muncul setelah era tahun 2012 keatas dimana gelombang kopi ketiga menjadi angin segar semangat pertumbuhan kedai kopi yang kini jumlahnya mencapai ribuan di kota wisata ini. 

Kedai-kedai kopi ini tidak hanya menjadi tempat untuk menikmati secangkir kopi, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya para intelektual, seniman, dan aktivis sosial-politik. Beberapa kedai kopi ini telah bertahan hingga kini, mengusungsemangat masa lalu di tengah laju perkembangan zaman yang sedemikian pesat.

4. Wisata Ngopi: Fenomena Baru di Jogja

Dalam beberapa tahun terakhir, tren wisata ngopi telah menjadi fenomena populer di Jogja. Wisatawan dari berbagai penjuru datang untuk mencicipi kopi dari berbagai kedai di Jogja Jogja dan menikmati suasana kedai yang khas. Banyak kedai kopi yang menawarkan suasana kekinian dengan dekorasi unik dan menyajikan berbagai varian kopi spesial racikan khusus. Banyaknya jumlah kedai kopi yang ada di Jogja dengan berbagai keunikannya menjadikan Jogja sebagai kota wisata kopi semakin tidak terelakkan. 

Kedai kopi seperti Klinik Kopi, Dongeng Kopi, Tadasih, Pitutur, Lestari, Kopi Jos, Blandongan, Mato, Mari Ngopi adalah beberapa kedai yang punya tempat tersendiri dengan kesan yang mendalam manakala tandang kesana. Selain pilihan kedai kopi kebanyakanseperti di kota kota besar tentunya. Ragam pilihan kedai kopi berbagai genre di Jogja menjadi salah satu penyebab juga tumbuhnya rumah sangrai atau roastery yang mencapai angka tiga ratusan. Sbuah anomali mengingat Jogja kapasitas kopinya dari tiga daerah yakni Sleman: Kopi Merapi, KulonProgo; Kopi Menoreh, Gunung Kidul; Kopi gunung Gambar kapasitasnya tidak sebanyak jumlah kedai yang ada di Jogja.

Baca: Pilihan Ngopi di Jogja, Ada Banyak yang Wajib Disambangi

5. Dukungan Terhadap Kopi Lokal

Tren kesadaran akan pentingnya dukungan terhadap produk lokal juga berdampak pada industri kopi di Jogja. Semakin banyak kedai kopi yang mengutamakan biji kopi lokal dari perkebunan sekitar, mendukung petani kopi lokal dan memajukan industri kopi di tingkat lokal. Pemerintah melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Ketahanan Pangan baru-baru ini menyelenggarakan Business Matching di Hotel Grand Mercure 21 - 23 Juni 2023, yang mempertemukan segenap pelaku kopi dari hulu sampai ke hilir. Ini adalah wujud dari keberpihakan pemerintah untuk mendukung iklim industri Kopi yang ada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun