Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Petuah dari Penghulu Sufi Jadi Inspirasi Dongeng Kopi Sampai Saat Ini

8 April 2023   22:53 Diperbarui: 10 April 2023   20:56 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedai Dongeng Kopi dari 2012 baru dua tahun berselang menjelma sebagai tempat kopi darat. Dok. Dongeng Kopi

Penghulu sufi, itu dekat sekali dengan buku. Satu pernyataan dari beliau adalah bahwa buku itu selain sumber pengetahuan, ia juga punya fungsi untuk menghibur dan menjauhkan dari kesedihan.

Sebagaimana kaum sufi yang sangat menyukai minuman kopi, buku dan kopi itu memang sejatinya pencipta kebahagiaan. Tidak berlebihan memang bila @dongengkopi konsisten sejak pertama kali buka mengawinkannya bersama komunitas. 

Baca: TB Alimin, Taman Baca yang hadir bersama Dongeng Kopi

Perjalanan Dongeng Kopi secara embrio memang sangat panjang. Itu dimulai dari mimpi kecil sang juru cerita, Renggo Darsono saat masih aktif di kampus. 

Mengenyam bangku kuliah di Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, Renggo sangat aktif di berbagai organisasi. Sempat aktif di organisasi Ekstra dan Intra Kampus, dengan batasan jam malam, menjadikan kedai kopi sebagai tempat melanjutkan sekian rapat dan pertemuan. Sejak itulah terpancang cita-cita untuk mendirikan kedai kopi.

"Saya dulu aktif hampir di seluruh organisasi, jadi soal ruang paling terbuka untuk berbagai agenda manakala kampus dibatasi oleh jam malam, ya jadinya kedai kopi yang jadi jujugan." 

Saat aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta. Dok 2007
Saat aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta. Dok 2007

terang Lelaki alumnus jurusan Ilmu Administrasi Bisnis ini.

Sempat bekerja di penerbitan buku, dan menjadi jurnalis di Warta Pasar, serta merawat komunitas sastra di Kampus dengan nama Gang Pitu, Renggo lantas punya mimpi mengawinkan kopi buku dan komunitas untuk tempat yang ingin ia wujudkan tersebut.

"Skripsi saya itu soal komunitas konsumen, entah bagaimana muasalnya, dulu itu di halaman persembahan saya sempat menulis dengan kalimat - untuk mimpi membuka kedai kopi dan toko buku kelak -. Alhamdulillah kemudian terwujud. Jadi angan-angan saya itu dimulai dari tahun 2007"

Tahun 2011 Renggo mendapat pekerjaan sebagai tim supervisi bibit kopi dari kementrian Pertanian. Itulah kontak pertama bagian hulu yang kemudian hari menjadi faktor pendukung rantai pasokan untuk kedainya.

"Sebenarnya kalau ditelaah mendalam, pemerintah itu punya visi ke depan yang bagus. Bener-bener mampu meramal bahwa akan terjadi lonjakan peminat kopi. Nah untuk mengimbangi angka produktivitas di kebun, makanya kemudian turunlah program proyek distribusi bibit kopi. Saat itu saya kebetulan yang bagian admin untuk seluruh jaringan kelompok tani se Indonesia, meski kemudian juga harus nambal supervisi ke Kabupaten Kuningan" kenang Renggo di sela sela obrolan buka puasa bersama di Sasaki Dokori. 

Saat di proyek tersebutlah maka baru muncul gagasan bikin Dongeng Kopi. Berawal dari social media twitter saat itu.

"Tidak disangka saat itu follower tumbuh bagus dan menjadi ruang berbagi soal kopi deras mengalir. Saya menjadi seperti spon. menyerap banyak sekali informasi soal kopi dari segala lini. Mulai dari resep kopi, macam minuman kopi, hingga berbagai jenis kopi dan varietas sampai teknik seduh, sejarah kopi sampai juga soal rekomendasi kedai kedai kopi di berbagai penjuru."

Barulah setelah dua tahun berselang, di tahun 2014 Dongeng Kopi resmi menjadi tempat kopi darat. Pertama kali hadir di bilangan Kyai Mojo terang Renggo lebih lanjut. 

Baca: Dari Maya ke Nyata Dongeng Kopi hadir bagi semua kalangan

"Itu setelah eksperimentasi kali pertama saya mendirikan warkop Bardiman di Seturan pada tahun 2013. Saat itu saya bersama kawan saya Denizar yang mendirikannya. Kawan SMA yang lantas menjadi mitra usaha. Berbarengan dengan permintaan follower agar dibuat kopi darat lantas lahirlah kedainya dari maya ke nyata"


Warkop Bardiman, berdiri sejak 2013 merupakan ruang eksperimentasi di Seturan. Dok. Warkop Bardiman 2013
Warkop Bardiman, berdiri sejak 2013 merupakan ruang eksperimentasi di Seturan. Dok. Warkop Bardiman 2013

Adalah Ali Bin Abi Thalib, sepupu dari Nabi Muhammad, yang juga menantu setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, yang menginspirasi Dongeng Kopi untuk mengawinkan kopi buku dan komunitas. Lelaki yang mendapat julukan Karramallahu Wajhah ini adalah yang pertama kali mengutarakan:  


"Siapapun yang terhibur dengan buku-buku, kebahagiaan tak akan sirna dari dirinya."


Sebagaimana kaum sufi yang sangat menyukai minuman kopi, buku dan kopi itu memang sejatinya pencipta kebahagiaan. Tidak berlebihan memang bila @dongengkopi konsisten sejak pertama kali buka mengawinkannya bersama komunitas. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun