Program ngopi pagi pertama kali di Jogja belum sepejal sekarang yang hingar bingar di tiap penjuru. Pionir program ngopi pagi dimulai oleh Studio Kopi yang ada di bilangan Babarsari. Saat itu, harga kopinya tidak lebih mahal bersama kudapan yang disajikan dalam loyang tertutup depan bar.
Memakai gelas belimbing, sajian cappucino, cafe latte, terasa ngopi yang dibuatkan orang rumah. Program ini sungguh memanjakan penggemar kopi karena harga yang terjangkau, sekaligus menjadikan pilihan ngopi pagi yang sebelumnya belum ada pilihan.
Dongeng Kopi menyusul kemudian, bersama program #MakeYourOwnCoffee. Ruang tempat belajar membikin secangkir kopi, sekaligus mengasah ketrampilan dan menyesap pengetahuan soal kopi bersama barista kami di tiap pagi sampai siang hari.
baca juga: Stop Kopi Sobek, Jargon yang Melahirkan #MakeYourOwnCoffeeÂ
Lima tahun program seduh suka suka ini, bergulir banyak pelanggan yang menjadi mahir lantaran tak pernah absen. Banyak yang sudah menjadi barista, ada yang semakin lancip saja tajinya untuk urusan kopi. Menutup tahun 2020, Senin 28 Desember, Dongeng Kopi meluncurkan program Joki Pagi. Program minum kopi sekaligus sarapan untuk hari sebelum siang datang.
Renggo Darsono, Juru Cerita DKJ menjelaskan bahwa program joki pagi adalah bagian semakin mengentalkan kebiasaan ngopi di Dongeng Kopi selain MYOC.Â
"Joki Pagi ini tidak menghilangkan MYOC yang sudah setengah dekade mengaliri pagi Dongeng Kopi. Justru ini semakin bikin intim untuk pagi di Umbulmartani. "
"Nantinya, orang-orang bisa sarapan, ngopi, sekaligus beraktivitas mulai dari pagi bersama kami. Harganya juga sangat ramah buat semua kalangan. lima belas ribu sudah ngopi sama dapat kudapan"Â
Saat ditanya soal Joki Pagi artinya apa, kenapa menggunakan titel tersebut, Renggo menerangkan bahwa Joki pagi bermakna dua yang artinya sama sama mewakili semangat.
"Joki itu artinya tukang pacu kuda. Joki Pagi bisa diartikan memacu semangat pagi. Tapi Joki juga bisa kalau dalam bahasa Jawa itu artinya menuang.  nge-Jok wedang. Tulung cangkire di joki wedang panas Le - tolong cangkirnya dituang air panas Nak. Jadi joki pagi bisa juga dimaknai dengan menuang pagi sebelum aktivitas dimulai"
Jika sebelumnya Dongeng Kopi kaya akan program agenda dalam sepekan, sepertinya tahun 2020 ini justru banyak melahirkan program ngopi dengan harga murah. Saat ditanya lebih lanjut, lulusan Ilmu Administrasi Bisnis UPN Veteran Yogyakarta ini menuturkan,
"Kita harus kaya siasat. Pandemi ini banyak halangan untuk kita terus melanjutkan program program yang sudah ada. Kan kalau program seperti Miskaping, Obrolan Senja, Bedah Buku, workshop-workshop itu kan cenderung mengundang orang datang berkerumun. Nah itu masih belum bisa. Â wong massanya aja masih pada kuliah daring. Pulang kampung, ga di Jogja ndak masuk lah."
"Makanya kita sempat lahirkan tajuk #GoDKJ juga tahun ini untuk bikin alasan orang selalu datang ke Dongeng Kopi"
Baca: Go DKJ, tandang tematik saat ke Umbulmartani
Joki pagi diharapkan nanti bisa menambah pilihan baru bagi para penikmat kopi untuk menikmati kopi pagi dan menghabiskan waktu di kedai yang menyemat sebagai kedai di kaki merapi ini. Juga pemantik semangat memacu aktivitas, pendongkrak malas tentunya bersama ragam bundel kopi dan non kopi, kudapan, dan makanan guna amunisi menghabisi hari.Â
Membaca buku, mengerjakan tugas, menyelesaikan pekerjaan, berjumpa kolega, joki pagi bisa jadi sarana saat pagi masih membara!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI