Peristiwa itu sendiri terjadi, saat kapten tim Tango, Antonio Rattin mendapat kartu merah, gara-gara salah paham. Wasit asal Jerman yang tidak mengerti bahasa Rattin saat berdebat dianggapnya telah mengintimidasinya. Argentina pun akhirnya harus takluk dengan skor tipis 1-0.
Segala kontroversi yang terjadi pada babak-babak sebelumnya seolah disempurnakan di babak final, antara tuan rumah Inggris versus Jerman Barat.
Kala itu, sampai habis waktu normal kedudukan kedua tim masih sama kuat 2-2. Hingga pertandingan pun harus diteruskan pada babak pertambahan waktu.
Nah, pada babak tambahan ini kontroversi itu terjadi. Waktu itu, pada menit ke-98, ruan rumah mendapat fol melalu sepakan keras Geoff Hurst. Kedudukan pun berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan Inggris.
Tapi, gol tersebut diprotes keras anak-anak Der Panzer karena menilai bola yang ditendang Hurst belum melawati garis gawang. Meski demikian, protes keras itu tak digubris wasit.
Karena konsentrasi pemain Jerman Barat menurun, akhirnya Inggris mampu menyarangkan satu gol tambahan, hingga kedudukan berubah menjadi 4-2. Dan, The Three Lions pun menjadi Juara Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah yang hingga kini belum bisa terulang kembali.
Gol Hurst yang dianggap kontroversi ini terus dibahas. Menurut hasil penelitian Universitas Oxpord, gol yamg masyhur disebut gol hantu itu dianggap tidak pernah ada.
Sedangkan versi terbaru dari Sky Spotrs, yang menggunakan teknologi realitas virtual dari EA Sports, meyakini bahwa bola telah melewati garis gawang.
Perjalanan Inggris Menuju Juara
Perjalanan Inggris menuju puncak Pada Piala Dunia terhitung mulus. Kala itu, Bobby Carlton dan kolega tergabung di grup 1 bersama Prancis, Uruguay dan Mexico.
Di perempat final, Inggris bertemu runner-up Grup 2 Argentina. Mereka menang tipis 1-0 berkat gol Sir Geoff Hurst. Kemudian di babak semi final, Inggris ditantang oleh tim kuat lainnya, Portugal.
Dua gol dari Bobby Charlton akhirnya membawa The Three Lions lolos ke partai puncak. Inggris menang 2-1 atas Portugal.