Dengan berbekal hasil gemilang di putaran kedua Grup C dan semi final, Timnas Italia menatap babak final dengan penuh rasa percaya diri.
Benar saja, di babak puncak ini, Marco Tadelli dan kolega tampil impresif dengan pola bertahan yang ketat dan serangan balik epektif. Hasilnya, Jerman Barat berhasil dipecundangi dengan skor 3-1.Â
Dengan begitu, Italia keluar sebagai juara dunia untuk ketiga kalinya. Dan, hasil ini membuat mereka sejajar dengan Brasil yang juga mampu meraih gelar turnamen sepak bola paling akbar di kolong langit ini sebanyak tiga kali.
Rossi Muncul Sebagai Pahlawan
Kesuksesan Timnas Italia menjadi juara dunia pada tahun 1982 tidak lepas dari kontribusi Paolo Rossi yang berhasil menjadi top skore dengan enam gol. Bahkan gelar top skore ini berhasil disandingkannya dengan gelar pemain terbaik turnamen.
Betapa tidak, sebelum dipercaya menjadi salah satu andalan lini serang Gli Azzuri oleh Enzo Bearzot, Rossi adalah pemain yang bermasalah.Â
Dia terlibat dalam pengaturan skor di Liga Serie A Italia pada tahun 1980 dan harus menerima hukuman larangan bermain selama tiga tahun. Meski pada akhirnya hukuman tersebut dikurangi menjadi dua tahun.
Sedangkan badai protes lain adalah, pemanggilan Rossi dianggap mubazir. Pasalnya, Rossi praktis tidak merasakan atmosfer pertandingan selama dua tahun terakhir karena sanksi akibat pengaturan skor di Liga Serie A.
Tak heran, jika keputusan Enzo Bearzot memanggilnya untuk skuad Piala Dunia 1982 di Spanyol sangat diregukan dan menuai banyak protes dari publik Italia. Meski begitu, Bearzot bergeming.Â
Dia beralasan, tidak ada pemain selain Rossi yang bisa diterapkan dalam skema permainannya.
Benar saja, kepercayaan yang diberikan Enzo Bearzot bisa diaplikasikan dan dijalankan Paolo Rossi dengan sangat baik. Ibarat kata, Rossi menjelma menjadi pahlawan yang lahir dari dunia kegelapan.
Sepanjang turnamen dia sukses melesakan enam gol. Hebatnya, semua gol tersebut dia ciptakan pada laga-laga krusial. Gol-gol ini pula seolah memupuskan rasa pesimis publik Italia, yang sebelumnya di babak pertama grup, Rossi tidak mampu mencetak satu gol pun.