Tanpa mengenyampingkan peran para pemain Belanda lain kala itu. Sebut saja misalnya Koeman bersaudara, Aron Winters, dan Dany Blind. Ada tiga sosok yang peran sentralnya di timnas Belanda kala itu mampu membawa tropy piala eropa ke negaranya, setelah di final menekuk perlawanan Uni Soviet dengan skor 2-0.
Ketiga nama itu adalah Rud Gullit, Frank Rijkard dan Marco Van Basten. Dan, Â selanjutnya jadi melegenda dengan sebutan "Trio Belanda".
Melegendanya trio belanda bukan saja mampu menorehkan pretasi di tingkat timnas, melainkan juga sukses pada level klub. Kebetulan, ketiganya sempat bermain bersama-sama dibawah bendera AC Milan, pada dekade akhir 80-an hingga awal-awal tahun 90.
Dengan keberadaan trio Belanda tersebut, AC Milan kala itu dilatih oleh Arrigo Sacchi menjadi salah satu tim yang disegani klub-klub eropa.
Terbukti, selama kebersamaannya di klub asal Italia itu, trio Belanda mampu menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet dua Piala Eropa (sekarang Liga Champion) serta empat juara Liga Seri A Italia atau scudetto dan Super Copa Italia dalam kurun waktu lima tahun. Selain itu, mereka juga sukses meraih UEFA Super Cup sebanyak dua kali.
Sebagai satu kesatuan dari trio Belanda, Rijkaard secara teknik bertanggung jawab memulai serangan dari AC Milan, untuk kemudian pada Rudd Gullit yang memegang kendali lapangan tengah sebagai playmaker, yang memainkan perannya sebagai penarik perhatian lawan.
Dari Gullit, bola biasanya langsung menuju Van Basten yang muncul sebagai predator, dan meneror jantung pertahanan lawan.
Harrmonisasi atau Kemitraan trio Belanda ini adalah salah satu yang paling sukses dalam sejarah permainan sepak bola. Baik itu permainan di level timnas maupun di tingkat klub.
Berikut profile singkat ketiga pemain asal Negeri kincir angin ini :
1. Marco Van Basten.
 Dia adalah pemain kelahiran Utrecht, Belanda, 31 Oktober 1964. Sebelum menjadi andalan AC Milan di lini serang, dia merupakan skuad Ajak Amsterdam.
Berkat prestasinya yang mentereng di Ajak, dengan membubuhkan 128 gol dari 133 penampilannya membuat AC Milan merekrutnya pada tahun 1987.