Mohon tunggu...
Aqil thea
Aqil thea Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis

Memungut kata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Total Football dan Harmonisasi Trio Belanda di AC Milan

12 Januari 2020   19:42 Diperbarui: 12 Januari 2020   19:38 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JIKA bebicara soal sepak bola Belanda di masa lalu, kira-kira apa yang ada dalam benak kita? Ya, tentu saja masing-masing orang, khususnya pengagum atau fans fanatik sepak bola negeri kincir angin ini akan memiliki banyak presefsi atau kisah-kisah menarik dalam benaknya.

Mungkin ada yang langsung mengatakan total football, Johan Cruyf, Ajak Amsterdam, runner up piala dunia tiga kali (1974, 1978 dan 2010), Juara eropa atau trio Belanda.

Apapun yang disebutkan di atas tadi, semuanya benar. Memang, jika bicara sepak bola Belanda tempo dulu, amat terkenal dengan skema permainan total football, dimana seluruh pemain diharuskan mempunyai ketahanan fisik yang kuat dan harus mampu menyerang dan bertahan sama baiknya.

Dengan total football inilah sepak bola Belanda menjadi salah satu tim yang sangat disegani oleh semua tim yang ada di kolong langit ini pada era 70 sampai 80-an.

Sayang, skema total football yang sangat kontradiktif dengan pola pertahanan grendel atau Catenaccio milik Italia ini hanya mampu menghibur penonton tanpa sanggup memperoleh tropy juara dunia.

Tengok saja, pada Piala Dunia tahun 1974, skuad Belanda diisi oleh pemain-pemain top dunia, Johan Cruyf dan Johan Nerskeens. Mereka berdua suskses menularkan skema permainan total football di klubnya Ajak Amsterdam ke tim nasional. Terbukti, mereka sukses menembus babak final sebelum akhirnya kalah dari Jerman Barat dengan skor 1-2.

Empat tahun berikutnya, total footballnya Belanda kembali sukses menembus babak final. Namun, lagi-lagi mereka harus puas menjadi runner up, setelah di final kalah oleh Argentina dengan skor 1-3.

Sejak saat itu, Belanda kerap menjadi tim yang selalu dipavoritkan menjadi juara, meski hasilnya tetap saja masih mengecewakan.

Sampai akhirnya, kesempatan menjadi juara dunia datang kembali pada tahun 2010. Wesley Sneider dan kawan-kawan kembali menembus babak final melawan Spanyol.

Kembali, gol semata wayang Andre Iniesta membuyarkan tim nas Belanda untuk menjadi juara dunia sepak bola pertama kalinya.

Meski kerap gagal menjadi juara dunia, timnas Belanda pernah merasakan indahnya mengangkat tropy juara. Yaitu, pada kejuaran sepak bola piala eropa tahun 1988. Gelar ini adalah satu-satunya yang pernah diraih tim oranye itu dalam kancah sepak bola internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun