tik tik tik. hujan menitik di atap berisik. menyelinap memercik  ke celah bilik
"mak, bocor!", teriakku memekik. tapi emak tak menjawab balik. mungkin ia terlalu asyik di ruang sebelah mendengar musik
hujan tak juga reda seolah ingin berbagi cerita tentang si rina yang kemarin tak berangkat sekolah karena supir angkot pada mogokÂ
tentang mpok ruli yang belakangan suka ngomel minta jatah belanja lebih pada suami
atau tentang demo di sana-sini atas nama rakyat seantero negeri tak setuju harga bensin dan telor melonjak lagi
kemarin dulu. kemarin. hari ini. yang ku tahu beginilah nasib orang-orang seperti kami. buruh sopir tukang becak nelayan juga petani yang setiap pagi kudu bangun dan bekerja untuk sepiring nasi, lalu malam mencuri mimpi-mimpi akan kebahagiaan hari depan kami
tik tik tik. hujan deras semakin menjadi, membawa tetes terakhir air mata kami hanyut ke selokan
dan esok biarlah air mata itu menemu kebebasan. di kanal. di sungai. atau mungkin di lautan
***
karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event HUT Admin RTC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H