Hingar-bingar ritual mudik baru saja usai. Silaturahmi dan sapa hangat saat hari yang fitri memberi kesan mendalam di sanubari. Tiba saatnya untuk kembali ke tanah rantau, mengejar mimpi dan harapan masa depan.
SPBU Krapyak Semarang menjadi tempat berkumpul saya dengan seorang teman untuk bersama-sama menuju Tangerang. Hari Jumat jam 4 sore lewat kemarin mobil berangkat, meninggalkan Semarang Barat yang bercuaca hangat.
Di daerah Mangkang, kami berbelok dari jalur arteri pantura untuk masuk ke jalan tol fungsional Semarang-Batang. Mobil-mobil pribadi saja yang diperbolehkan melalui jalur yang masih berupa cor beton tersebut.
Beberapa sambungan antar segmen cor beton ada yang belum rata. Tak jarang kondisi tersebut menimbulkan sedikit guncangan saat roda mobil melintasinya.Â
Bukit-bukit dan sawah hijau berada di kanan kiri kami. Sesekali permukiman warga juga terlihat di kedua sisi jalan tol. Matahari senja berada di hadapan kami, memberi kelir jingga pada langit yang sebagian berhias awan.
Kemacetan ini tak terlalu menjadi masalah. Toh dengan keadaan ini kami malah bisa menikmati saat-saat matahari tenggelam saat mobil beringsut menuju jembatan berwarna merah dengan rangka bebentuk kurva melengkung tersebut.
Jembatan Kali Kuto dan jalan tol yang kami lintasi ini masih dalam tahap pengerjaan. Empat buah krane yang sedang tidak dioperasikan terlihat di keempat penjuru kaki jembatan.
Tiga puluh menit lebih dalam kemacetan, akhirnya kami berhasil melintas jembatan saat waktu hampir mendekati jam enam petang. Hari mulai gelap, dan lampu-lampu di sekitar jembatan juga dinyalakan.
Di sekitar Tegal-Brebes, jalur berganti dengan aspal lengkap dengan rambu lalu lintas dan marka. Di beberapa ruas juga dilengkapi dengan lampu-lampu penerangan. Jalur aspal ini terus berlanjut ke arah barat.
Setelah di Kali Kuto (KM 384), kemacetan selanjutnya mulai terjadi di KM 150. Di beberapa ruas, para petugas membuka pembatas jalan. Contra flow diberlakukan dengan memanfaatkan setengah jalur di sisi utara (jalur dari Cikopo menuju Palimanan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H