Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Membidik Arus Balik, Berbagi Cerita lewat Mata Lensa

23 Juni 2018   23:22 Diperbarui: 23 Juni 2018   23:36 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingar-bingar ritual mudik baru saja usai. Silaturahmi dan sapa hangat saat hari yang fitri memberi kesan mendalam di sanubari. Tiba saatnya untuk kembali ke tanah rantau, mengejar mimpi dan harapan masa depan.

SPBU Krapyak Semarang menjadi tempat berkumpul saya dengan seorang teman untuk bersama-sama menuju Tangerang. Hari Jumat jam 4 sore lewat kemarin mobil berangkat, meninggalkan Semarang Barat yang bercuaca hangat.

Di daerah Mangkang, kami berbelok dari jalur arteri pantura untuk masuk ke jalan tol fungsional Semarang-Batang. Mobil-mobil pribadi saja yang diperbolehkan melalui jalur yang masih berupa cor beton tersebut.

Beberapa sambungan antar segmen cor beton ada yang belum rata. Tak jarang kondisi tersebut menimbulkan sedikit guncangan saat roda mobil melintasinya. 

Bukit-bukit dan sawah hijau berada di kanan kiri kami. Sesekali permukiman warga juga terlihat di kedua sisi jalan tol. Matahari senja berada di hadapan kami, memberi kelir jingga pada langit yang sebagian berhias awan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di KM 384 lalu lintas mulai tersendat menjelang jembatan Kali Kuto yang baru saja diresmikan Presiden beberapa hari menjelang idul fitri. Jembatan ini baru bisa dilewati satu jalur saja, kendaraan yang ada perlu bergantian untuk melintasinya.

Kemacetan ini tak terlalu menjadi masalah. Toh dengan keadaan ini kami malah bisa menikmati saat-saat matahari tenggelam saat mobil beringsut menuju jembatan berwarna merah dengan rangka bebentuk kurva melengkung tersebut.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Penduduk sekitar memanfaatkan kemacetan dengan menjual makanan ringan dan minuman dalam kemasan botol. Satu dua penumpang mobil ada yang menyempatkan turun untuk menikmati dan mengabadikan senja dengan jepretan kamera telepon seluler.

Jembatan Kali Kuto dan jalan tol yang kami lintasi ini masih dalam tahap pengerjaan. Empat buah krane yang sedang tidak dioperasikan terlihat di keempat penjuru kaki jembatan.

Tiga puluh menit lebih dalam kemacetan, akhirnya kami berhasil melintas jembatan saat waktu hampir mendekati jam enam petang. Hari mulai gelap, dan lampu-lampu di sekitar jembatan juga dinyalakan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Selepas Kali Kuto, perjalanan kembali lancar. Jalur beton terus berlanjut dan tanpa lampu penerangan dan rambu di sepanjang jalur, perlu konsentrasi dan kewaspadaan lebih bagi setiap pengendara mobil.

Di sekitar Tegal-Brebes, jalur berganti dengan aspal lengkap dengan rambu lalu lintas dan marka. Di beberapa ruas juga dilengkapi dengan lampu-lampu penerangan. Jalur aspal ini terus berlanjut ke arah barat.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Perjalanan selanjutnya di tol Palimanan-Cikopo bisa dikatakan 'membosankan', karena tidak ada pemandangan selain kegelapan di kiri kanan jalan. Beberapa kali kami berhenti di tempat peristirahatan untuk buang air, tidur dan makan malam.

Setelah di Kali Kuto (KM 384), kemacetan selanjutnya mulai terjadi di KM 150. Di beberapa ruas, para petugas membuka pembatas jalan. Contra flow diberlakukan dengan memanfaatkan setengah jalur di sisi utara (jalur dari Cikopo menuju Palimanan).

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sabtu pagi jam 4.30 subuh kami masuk ke rest area di Pondok Gede. Jam 6 pagi perjalanan dilanjutkan, memasuki tol dalam kota Jakarta. Kami akhirnya tiba di Tangerang jam 7 pagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun