Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Carlos Queiroz dan Timnas Iran, Akankah Samai Capaian Guus Hiddink dan Timnas Korea Selatan?

20 Juni 2018   04:57 Diperbarui: 20 Juni 2018   05:30 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: bola.kompas.com

Pertandingan pertama babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 telah dilakoni 32 negara peserta. Dimulai dari kemenangan besar 5-0 yang dicatat oleh tuan rumah Rusia terhadap Arab Saudi, hingga kemenangan pertama wakil Afrika yang dibukukan oleh Senegal terhadap Polandia.

Tim-tim juara dunia mengalami kesulitan di partai pertama ini. Kejutan terjadi ketika juara bertahan Jerman dikalahkan oleh Meksiko. Spanyol, Brasil dan Argentina harus puas dengan hasil imbang melawan lawan-lawan mereka. Sementara Inggris, Perancis dan Uruguay menang dengan selisih satu gol saja.

Dua dari lima wakil Asia (AFC) mampu memetik kemenangan. Iran berhasil menaklukkan Maroko di menit-menit terakhir, 90+5',  sementara Jepang lebih beruntung saat menaklukkan Kolombia 2-1 setelah wakil Amerika Selatan tersebut harus bermain dengan 10 pemain di menit-menit awal babak pertama.

Sebuah catatan kecil akan saya sampaikan terkait keikutsertaan Iran di Piala Dunia ini. Tim yang semula tidak dijagokan ini untuk sementara memimpin klasemen grup B dan tidak mustahil akan memberikan kejutan berikutnya untuk lolos ke fase knockout.

Adalah Carlos Queiroz sang pelatih Iran yang menjadi harapan untuk membawa Iran bisa berprestasi di Piala Dunia tahun ini. Partai pertama kontra Maroko berhasil dilalui dengan membawa poin penuh.

Organisasi permainan yang rapi dan kecerdasan pelatih menjadi kunci kemenangan. Sejak menit awal, Queiroz menerapkan strategi untuk membuat mental para pemain Maroko jatuh. Para pemain Iran begitu disiplin menjaga pertahanan, yang membuat para pemain Maroko frustasi.

Permainan terus berjalan dan Iran kemudian mulai meningkatkan serangan. Dan hasilnya, melalui sebuah tendangan bebas di menit 90+5', pemain Maroko Aziz Bouhaddouz menyundul bola ke gawang sendiri. Skor berakhir 1-0 untuk kemenangan Iran, meski Maroko menguasai pertandingan 64% : 36%.

Tekanan yang dilakukan Iran di masa-masa akhir pertandingan ini bisa disebut dengan "Fergie Time". Istilah ini lekat dengan sosok Alex Ferguson yang kerap menginstruksikan para pemain Manchester United memberikan tekanan di menit-menit akhir dan membuahkan gol kemenangan.

Carlos Queiroz sendiri pernah menjadi asisten Ferguson di Manchester United selama 6 tahun. Bahkan kemenangan Iran 1-0 atas Maroko kemarin ia persembahkan kepada Fergie yang tengah menjalani masa pemulihan kesehatan pascapembedahan.

Kemenangan ini menjadi kemenangan kedua Iran di sepanjang keikutsertaan negara tersebut pada 5 putaran final Piala Dunia. Kemenangan sebelumnya terjadi pada Piala Dunia 1998 di Perancis. Di babak penyisihan grup matchday kedua, Iran mengalahkan AS 2-1.

Kiprah Queiroz di timnas Iran dimulai sejak tahun 2011. Pelatih berkebangsaan Portugal ini mampu membawa Iran lolos dari babak kualifikasi, yang selanjutnya tampil di putaran final Piala Dunia 2014 di Brazil.

Di Brazil 2014, Iran mengalami 1 kali imbang dan 2 kali kalah dan menjadi juru kunci grup F. Salah satu kekalahan yaitu saat melawan Argentina. Gol semata wayang Argentina baru bisa dicetak oleh Lionel Messi di menit 90+1. Ini bukti betapa disiplinnya pertahanan Iran di bawah asuhan Queiroz.

Iran menjadi negara ketiga yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018, setelah Rusia dan Brazil. Pada babak ketiga kualifikasi grup A zona AFC, Iran menjadi juara grup. Dari 10 kali pertandingan, Iran tidak pernah mengalami kekalahan dan hanya mengalami kemasukan 2 gol.

Mental tangguh Iran bersama pelatih Queiroz tidak terlepas dari kondisi negara Iran yang mengalami isolasi dari dunia internasional. Tidak mudah bagi Iran untuk melakukan pertandingan persahabatan dengan negara lain, terkait sanksi yang diberikan oleh Trump kepada Iran.

Bahkan pada hari-hari terakhir menjelang pembukaan Piala Dunia 2018, produsen sepatu Nike memutuskan untuk tidak memberikan sepatu kepada para pemain Iran. "World Cup Saga", demikian istilah yang disematkan atas peristiwa ini.

Setelah kemenangan 1-0 atas Maroko, Iran akan menghadapi Spanyol dan Portugal pada pertandingan selanjutnya. Gaya permainan Spanyol dan Portugal sebenarnya bukanlah hal yang asing bagi Queiroz. Pada level klub, Queiroz pernah menjadi pelatih Real Madrid (Spanyol) pada musim 2003-2004 dan Sporting CP (Portugal) pada tahun 1994.

Pada level timnas, Queiroz pernah melatih timnas Portugal yunior dan senior. Queiroz berhasil membawa Portugal U-20 menjadi juara FIFA World Youth Championship tahun 1989 dan 1991. 

Sementara timnas Senior Portugal berada di bawah kepelatihannya saat Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Portugal lolos dari fase grup dan bertemu Spanyol di babak 16 besar. Spanyol akhirnya menjadi juara Afrika Selatan 2010.

Dua pertandingan melawan Spanyol dan Portugal akan menjadi ujian yang sebenarnya bagi Queiroz. Kedisiplinan pemain dan strategi Fergie Time sepertinya masih akan dipakai oleh Queiroz nanti.

Keberhasilan saat menghadapi Spanyol dan Portugal akan membuka peluang Iran lolos ke babak knockout. Jika terjadi, maka ini adalah pencapaian terbesar Iran yang selama ini hanya bisa menjadi negara pelengkap di Piala Dunia dan tidak pernah lolos dari fase grup.

Tidak tertutup kemungkinan Queiroz akan memberikan kejutan-kejutan selanjutnya. Hak ini diperlukan untuk membawa Iran sebagai salah satu wakil Asia yang berprestasi di Piala Dunia 2018 ini. 

Sejauh ini, prestasi terbaik Asia adalah pada saat Piala Dunia 2002. Pelatih Guus Hiddink mampu membawa Korea Selatan menjadi juara keempat. Tim besar sekelas Italia dan Spanyol berhasil ditaklukkan Korea Selatan di babak knockout. 

Terus saksikan partai-partai seru Piala Dunia 2018. Mari sambut dan saksikan setiap pertandingan menarik, dan jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun