Australia, negara paling dekat dengan Indonesia untuk kesekian kalinya lolos ke putaran final Piala Dunia. Hajatan di Rusia tahun ini menjadi keikutsertaan Socceroos empat kali berturut-turut dari keseluruhan lima putaran final yang dicapainya.
Tahun 1974 di Jerman (Barat), Australia hanya mampu bermain di penyisihan grup. Dari tiga pertandingan, Australia hanya meraih hasil 1 kali imbang dan sisanya menderita kekalahan tanpa mampu mencetak satu gol.
Australia butuh waktu 32 tahun untuk bisa kembali lolos ke putaran final. Jerman 2006 sampai saat ini menjadi prestasi terbaik Australia di Piala Dunia. Dengan hasil 1 kali menang, 1 imbang, dan 1 kalah Australia menjadi runner up group F dan lolos ke babak 16 besar.
Namun sayang, langkah Australia harus terhenti di babak 16 besar ini setelah kalah 0-1 dari Italia. Italia sendiri akhirnya menjadi juara Piala Dunia 2006 setelah pada partai puncak berhasil mengatasi perlawanan dari Perancis melalui babak adu penalti.
Tahun 2010 di Afrika Selatan, Australia kembali mencatat hasil 1 kali menang, 1 imbang dan 1 kalah di penyisihan group. Sayangnya hasil ini hanya menempatkan Australia di peringkat ketiga klasemen akhir grup D, kalah bersaing dari Jerman dan Ghana yang lolos ke babak selanjutnya.
Tahun 2014 di Brazil menjadi Piala Dunia yang diikuti Australia. Lagi-lagi langkah Socceroos harus terhenti di fase penyisihan grup. Bahkan 3 kekalahan harus dialami Australia yang membawanya menjadi juru kunci klasemen akhir grup B.
Meski kiprahnya masih dianggap sebagai kuda hitam dan pelengkap saja, ada satu catatan menarik tentang Australia di Piala Dunia ini. Pada tahun 2006, 2010, dan 2014, ada satu pemainnya yaitu Tim Cahill yang selalu berhasil mencetak gol di tiga Piala Dunia tersebut.
Pada tahun 2006, Tim Cahill mencetak 2 gol saat Australia mengalahkan Jepang 3-1 di fase grup. Australia sempat ketinggalan sejak menit ke-26 babak pertama. Dua gol Tim Cahill pada menit 89 dan 90 dan gol Aloisi di menit 90+2 berhasil membalikkan keadaan.
Tim Cahill berhasil mencetak satu gol kembali di Piala Dunia 2010. Menghadapi Serbia, Tim Cahil mampu menyarangkan gol di menit ke-69 yang menjadi pembuka keunggulan Socceroos. Hasil akhir pertandingan adalah 2-1 untuk kemenangan Australia.
Pada Piala Dunia 2014, Tim Cahill bahkan mampu mencetak 2 gol saat, masing-masing gol diciptakannya saat melawan Chile dan Belanda di penyisihan grup. Dua pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan 1-3 dan 2-3 yang dialami Australia.Â
Di Rusia tahun ini, Tim Cahill kembali memperkuat Australia keempat kalinya. Jika bisa mencetak satu gol kembali, maka Tim akan mencatat rekor sebagai pemain yang bisa mencetak minimal satu gol pada empat Piala Dunia.