Januari 2015, saya akhirnya ikut dalam kunjungan ke perusahaan tambang di Sumbawa yang mundur dari rencana sebelumnya. Satu pekan kami belajar dan mengetahui proses yang ada di pertambangan tersebut.
Padi hari terakhir kunjungan, para peserta kunjungan diberikan kesempatan berkunjung ke salah satu pusat oleh-oleh di kota Mataram. Ada beberapa barang yang saya beli, seperti kue-kue khas Lombok, gantungan kunci, kaos, dan tentu saja dua potong kain tradisional yang pernah diminta ibu.
Saya tahu bahwa ibu tidak akan pernah memakai kain itu. Namun saya percaya bahwa ibu tersenyum di surga melihat saya telah memenuhi permintaan beliau. Hingga kini kain itu masih tersimpan rapi di lemari pakaian saya.
Beberapa hari lagi saya mudik, bertemu dengan keluarga dan teman dan juga berkunjung ke peristirahatan ibu. Saya akan mengenang kembali masa-masa tak terlupa, betapa senangnya ketika waktu kecil memakai pakaian baru hadiah hari raya. Juga mengenang sekantong jeruk dan dua potong kain yang tak pernah sampai kepada ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H