Memasuki minggu terakhir menjelang hari raya Idul Fitri, mudik atau pulang kampung menjadi sebuah kegiatan yang selalu dirindukan oleh setiap perantau. Persiapan untuk menyambut 'perpindahan penduduk' sementara tersebut perlu disiapkan dengan matang.
Bagi individu atau keluarga yang hendak pulang ke kampung halaman, mudik bisa dilakukan dengan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Untuk pilihan kedua, persiapan tiket bahkan bisa dimulai jauh-jauh hari sebelumnya.
Bagi pemerintah, sebuah tugas yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan segala sesuatu untuk membuat kegiatan mudik yang dilakukan oleh masyarakat berjalan dengan baik. Salah satunya dengan mempersiapkan infrastruktur yang ada.
Beberapa tahun terkahir ini, infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah berkembang cukup baik. Melalui foto-foto mudik yang saya simpan, saya bisa melihat perkembangan infrastruktut dalam hal ini jalan tol di pulau Jawa yang sangat membantu kelancaran mudik lebaran.
Tahun 2015: Tol CipaliÂ
Pada 4 Juli 2015, saya berkesempatan mengikuti sebuah kegiatan yang diadakan oleh Kompasiana dan Kementerian PUPR. Kegiatan Visit Cipali ini mengajak para kompasianer melihat kesiapan tol Cipali (Cikopo -- Palimanan) untuk menyambut mudik lebaran Juli 2015.
Waktu 3 jam tersebut sudah termasuk berhenti di beberapa rest area dan fly over. Jadi seandainya bus tidak beberapa kali berhenti, perjalanan bisa ditempuh hanya 2 jam saja. Bandingkan jika harus menempuh jalur pantura yang membutuhkan paling cepat 4-5 jam perjalanan.
Tahun 2016: Brexit
Pada mudik lebaran 2016, saya menggunakan kereta api untuk perjalanan dari Stasiun Gambir menuju  Stasiun Semarang Tawang.
Tahun 2017: Gerbang Tol Terindah di Salatiga
Pembangunan jalan tol trans Jawa terus berlanjut. Beberapa bulan sebelum masa mudik lebaran 2017 tiba, media online marak memberitakan tentang gerbang tol Salatiga yang akan dibuka untuk menyambut musim lebaran. Foto-foto yang menggambarkan keindahan gerbang tol ini ramai dibicarakan. Dengan latar belakang gunung Merbabu yang ada, gerbang tol Salatiga disebut-sebut sebagai yang terindah di dunia.
Saya penasaran untuk bisa menyaksikan secara langsung. Kesempatan baik datang, ketika seorang teman kuliah mengajak saya untuk mudik bareng. Karena ia mudik ke Salatiga, saya langsung menerima ajakan tersebut.
Rawa Pening menjadi tempat yang saya datangi sore itu. Danau alam yang indah dengan latar belakang deretan Gunung Merbabu, Telomoyo, Sindoro, Sumbing, dan Ungaran. Rawa Pening menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati indahnya matahari terbenam.
Keesokan harinya, saya juga diajak teman tersebut untuk bersepeda menikmati suasana pedesaan di Salatiga. Jalanan yang naik turun membuat nafas saya tersengal. Sebuah fly over yang melintas di atas jalan tol menjadi perhentian kami. Beberapa jepretan kamera pun mengabadikan momen indah berlatar belakang gunung Merbabu yang tenang itu.
Di luar Jawa, pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan. Sumatera, Papua, Maluku, dan pulau-pulau lain juga telah memiliki jalur trans yang menghubungkan beberapa tempat di pulau-pulau tersebut.
Mudik tidak lagi sekedar ritual pulang kampung untuk bertemu orang tua dan sanak-saudara di kampung halaman. Mudik telah menjadi sebuah ujian sekaligus saksi bagaimana kesiapan infrastruktur di negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H