Mohon tunggu...
Don Eskapete
Don Eskapete Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

who am i?

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Wanita yang Tertidur di Royal Wedding 2018

22 Mei 2018   12:54 Diperbarui: 22 Mei 2018   13:06 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: akun Twitter @MosalaChalale

Rasa kantuk memang bisa menyerang siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Dalam keadaan tubuh yang sedang lelah, rasa kantuk sepertinya menjadi hal yang mudah datang. Biasanya hal ini terjadi ketika malam hari, setelah kita disibukkan dengan segala aktivitas seharian penuh.

Namun ada kalanya rasa kantuk datang di waktu yang tidak kita kehendaki. Ketika kita membutuhkan konsentrasi penuh untuk melakukan sesuatu, rasa kantuk menyerang tanpa diharapkan. Dan jika ini terjadi, susah payah kita berusaha mengusir rasa kantuk itu.

Pada hari biasa, jam-jam setelah makan siang menjadi waktu kritis di mana rasa kantuk menyerang. Langkah antisipasinya bisa dengan minum secangkir kopi, atau mengobrol dengan teman kerja untuk mengusir rasa kantuk itu.

Momen lain di mana rasa kantuk tidak diharapkan datang adalah ketika kita sedang berada di tengah-tengah aktivitas yang melibatkan banyak orang. Seperti ketika sedang mendengarkan khutbah Sholat Jumat bagi umat muslim, atau ketika mendengarkan khotbah ibadah Minggu bagi umat Kristen.

Meski tidak diharapkan, kita sering melihat orang yang terserang kantuk di tengah-tengah acara tersebut. Atau malah kita sendiri pernah mengalaminya? Beruntung jika tidak banyak orang yang mengetahui kejadian tersebut, namun akan lain cerita jika kejadian ini tertangkap kamera hingga akhirnya tersebar ke seluruh dunia.

Yang saya maksudkan di sini bukanlah anggota dewan yang tertangkap kamera tengah tertidur di tengah-tengah sidang, melainkan peristiwa besar yang beberapa hari lalu berlangsung dan masih banyak diperbincangkan masyarakat dunia sampai hari ini.

Royal Wedding, sebuah pernikahan kerajaan kembali terjadi di Inggris tanggal 19 Mei 2018 lalu yang juga bertepatan dengan bulan Ramadhan. Putra bangsawan Inggris, Pangeran Harry secara resmi menikah dengan Meghan Markle, seorang aktris berkebangsaan Amerika Serikat.

Salah satu peristiwa unik yang tertangkap oleh kamera yaitu ketika salah satu tamu undangan tertangkap sedang memejamkan mata di tengah prosesi pernikahan. Momen ini terjadi ketika Bishop Michael Curry sedang menyampaikan khotbah.

Diyakini bahwa wanita yang tertangkap kamera tengah tertidur tersebut adalah Princess Mabereng Seeiso dari Lesotho. Wanita yang mengenakan busana berwarna abu-abu dan topi pink ini kedapatan sedang menundukkan kepala dan memejamkan mata.

Media-media daring internasional seperti Daily Mail, The Sun, atau Express menulis berita tersebut di antara berita-berita lain mengenai Royal Wedding 2018. Cuitan-cuitan di twitter tak ketinggalan juga  menangkap peristiwa unik ini:

"This woman in African print and pink sleeping?"

"The woman sleeping is a whole mood..."

"LOOOOOL why is this woman sleeping!"

"Did you see the woman in the back sleeping?"

Siapakah Princess Mabereng Seeiso?

Princess Mabereng Seeiso adalah istri dari Prince Mabereng Seeiso dari Lesotho, keduanya ikut diundang untuk menghadiri pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle. Mereka adalah teman Pangeran Harry yang gemar melakukan kegiatan charity atau amal.

Sumber: akun Twitter @MosalaChalale
Sumber: akun Twitter @MosalaChalale
Kerjasama amal yang pernah dilakukan bersama Pangeran Harry yaitu Sentebale Charity. Pangeran Harry pernah mengunjungi Kerajaan Lesotho pada tahun 2006 dan melakukan kejasama amal tersebut.

Sentebale dalam bahasa Sesotho (salah satu bahasa lokal di Afrika) mempunyai arti 'jangan lupakan saya'. Sentebale Charity didirikan untuk membantu anak-anak di Lesotho dan Botswana, bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan.

Lesotho memiliki tingkat HIV tertinggi kedua di dunia. Diperkirakan lebih dari 25 ribu anak-anak di bawah usia 14 tahun mengidap HIV. Juga terdapat lebih dari 350 ribu anak yatim piatu, dan 10 persen di antaranya dikelompokkan dalam kategori rentan atau vulnerable. Sentebale memiliki misi "Menjadi organisasai terdepan dalam penyediaan dukungan psikososial untuk anak-anak yang hidup dengan HIV di Afrika bagian selatan"

Peristiwa tertidurnya Princess Mabereng Seeiso saat Royal Wedding 2018 lalu mungkin menjadi salah satu peristiwa unik yang akan dikenang oleh dunia. Namun jika kita lihat kiprahnya dalam membantu anak-anak di Lesotho, kita patut mengangkat topi dan memberikan hormat kepadanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun