"Semua baik-baik."
Sudah seminggu hujan turun dengan lebat. Air sudah menggenang tinggi, seukuran dua kali leher kuda. Bahtera pun mulai terangkat dari tanah.
" Hei, lihat di luar sana!" seru Gajah.
Empat ekor satwa terlihat berenang mendekati bahtera. Ibu Macan, Bapak Macan, dan dua anaknya dengan tubuhnya yang menggigil terlihat kepayahan berenang di genangan air.
"Cepat bantu mereka untuk segera naik bahtera!" perintah Gajah.
Dengan susah payah, satu per satu anggota keluarga Macan berhasil naik ke bahtera dengan bantuan satwa lainnya.
"Kalian tidak apa-apa kan?" tanya Gajah.
"Kami sedikit kedinginan. Sudah seminggu ini kami berusaha bertahan dari hujan, namun genangan air tidak menunjukkan tanda-tanda menyurut," jawab Macan. "Akhirnya kami memutuskan untuk berenang mencari tempat aman ke bahtera ini."
"Syukurlah, kalian tidak apa-apa."
"Maafkan saya, maafkan keluarga saya. Kami merasa malu atas sikap yang kami lakukan selama ini."
"Sudahlah, lupakan yang sudah terjadi. Yang terpenting mulai sekarang kita hidup rukun bersama. Kita semua adalah keluarga. Keluarga besar negeri Wanaraya!"