Bulir embun tergelincir di ujung daun
Tertiup sepoi angin ke selatan
Membisikkan angan yang terlarang
Tentang rindu yang berbatas ruang
Pagi menggigil berselimut rinai
Merangkul mata yang basah terkulai
Rintik hujan berdendang merdu
Melantunkan gending melodi rindu
Menguak pedih yang lama bersarang
Bak membasuh luka dengan air garam
Gelembung sakit kehilangan
Tak jua pecah oleh tangis semalam panjang
Gerimis tumpah dari kelopak mata
Ketika menyesap aroma basa
Petir menggelegar di sudut bibir merah
Badai dalam dada berputar membabi buta
Menusuk sesak; mengoyak luka
Larik demi larik mengalir tanpa irama
Napas rindu berhembus tiada jeda
Ketika perlahan mata dan hati terbuka
Dunia tidak lagi sama
Taburan bunga-bunga menjadi saksi nyata
Hujan telah menghapus jejak-jejak kisah
Merenggut kenangan tanpa sisa
Sudut Kota, 31 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H