Anda bisa mengurangi risiko stroke dengan mengkonsumsi makanan sehat rendah lemak, menjaga tekanan darah tetap rendah, berolahraga, menjaga berat badan, tidak merokok dan melakukan pemeriksaan tingkat kolesterol secara berkala. Melonjaknya tingkat homosistein (asam amino) dalam tubuh juga bisa memicu stroke.
Baca juga: 6 Tips Menurunkan Berat Badan dengan Aman.
Perawatan untuk stroke diawali dengan menggunakan terapi trombolitik untuk melarutkan gumpalan darah dan mencegah kerusakan otak lebih jauh atau serangan stroke lanjutan. Kadangkala, tindakan intervensi bedah mungkin diperlukan tergantung pada jenis dan lokasi sumbatan pembuluh darah.
Terapi fisik dan terapi okupasi penting dan biasanya diperlukan dalam penanganan dan rehabilitasi pasien setelah serangan stroke sebagai usaha memperbaiki dan mengembalikan fungsi motorik tubuh.Â
Tujuan terapi adalah membantu pasien memperoleh tenaga dan fungsi motorik yang cukup untuk bisa melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Terapi bicara juga dibutuhkan untuk pasien yang menderita kesulitan berbicara.
Selain terapi, hal penting lainnya adalah membantu pasien penderita stroke untuk mengurangi faktor risiko stroke seperti membuatnya berhenti merokok, mengontrol tekanan darah dan lonjakan tingkat kolesterol.
Demikian. Stroke merupakan penyakit yang serius dan bahkan membahayakan nyawa. Untuk mencegahnya, ikuti pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat dan berolahragalah secara teratur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H