Mohon tunggu...
Donat Pedas
Donat Pedas Mohon Tunggu... Lainnya - freelance

Susunan kata adalah nikmat tersendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membelah Subuh

25 Mei 2021   00:29 Diperbarui: 25 Mei 2021   00:32 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dini hariku kembali berkecamuk 

Sebab semalam disiram rindu olehmu

Bukan tanpa alasan, sebab rindu tidak berpemilik singgah dan menetap 

Pelan kunikmati siraman suaramu malam tadi

Membawaku terjerembab, mengapung hingga terombang-ambing ditengah kebahagiaan

Antara Adzan dan Iqomah subuh hari ini, ku panjatkan sebuah doa tepat turunnya hujan 

Seakan melawan arus air dari langit, ku mantapkan lontaran kalimatku membelah angin subuh

Kuharap sesampainya dilangit akan ada malaikat yang siap menyebarkan kepada kicauan burung subuh hari, serta menyerukan sampai ke Sang Pencipta

Saat sampai kepadaNya harapan untuk malam-malam berikutnya selalu ada suaramu menjadi pupuk pertumbuhan kasihku...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun