Hal Pokok dalam Merokok

Lambat laun di lingkungan sekitar kita, banyak sekali perokok yang semakin lama semakin meluas. Perokok tersebut mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kurangnya pendidikan terhadap anak usia dini merupakan penyebab dari anak-anak mencoba untuk merokok. Murahnya harga sepuntung rokok juga menjadi penyebab maraknya perokok-perokok kecil di Indonesia. Anak-anak jalanan menyumbangkan jumlah perokok di Indonesia, hal tersebut dikarenakan mereka kurang perhatian dari orang tua dan kurangnya pendidikan, yang mereka tahu hanyalah kenikmatan duniawi.

Merokok banyak menyebabkan kerugian bagi si perokok itu sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Kerugian tersebut adalah penyakit pernapasan yang akan diderita oleh si perokok karena kebiasaanya yang buruk tersebut. Penyakit itu akan pantas diderita oleh perokok karena perbuatannya, namun tidak pantas diderita oleh orang-orang yang tidak merokok yang berada di sekitar perokok. Perokok pasif adalah sebutan bagi orang yang biasa menghirup asap rokok. Maka dari itu, perokok aktif harus memperhatikan dimana ia merokok, karena ia tidak hanya membahayakan dirinya sendiri namun juga membahayakan kesehatan orang lain. Sebaiknya perokok tidak melakukan aksinya di tempat umum. Apalagi apabila perokok merokok di dekat ibu hamil, anak bayi, atau orang yang sudah berumur. Hal itu akan mengakibatkan bahaya bagi orang-orang tersebut.

Selain memperhatikan tempat dalam merokok, perokok juga harus memperhatikan dimana ia akan membuang puntung rokok setelah ia selesai melakukan aksinya. Biasanya perokok membuang puntung rokok di sembarang tempat, hal tersebut dikarenakan puntung rokok yang kecil dan mungkin dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal sekecil apapun puntung rokok, kita sebagai orang awam akan terganggu apabila ada sampah di sekitar kita, maka perokok harus membuang puntung rokok di tempat sampah, apabila tidak ada tempat sampah perokok harus menyimpannya terlebih dahulu, tidak membuangnya di sembarang tempat.

Itulah beberapa hal pokok yang harus diperhatikan perokok. Untuk merokok atau tidak, itu tergantung pribadi untuk memilihnya. Apabila memilih merokok, jangan rugikan orang lain.

 

Semarang, 27 Februari 2016, Nikodemus Donato XIIA/16