Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media Sosial, Perempuan, dan Transisi Energi Lokal

19 Juni 2024   23:13 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:17 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Unggahan  video Bandung Lautan sampah di laman instagram @pandawaragroup  sudah 10,5 juta kali  diputar.Serta tak kurang dari   716 ribu  like dan di komen oleh 7.625 ribu orang. Suatu jumlah yang  wow untuk  akun dengan niche  'kebersihan lingkungan'.  Mau  heran, tapi  the power of media sosial itu nyata kawan

Ada beberapa alasan, mengapa media sosial efektif  digunakan untuk berbagi informasi seputar masalah  yang kadang sulit dijelaskan hanya dengan diskusi dan  kertas makalah.

 Konten Yang Menarik dan Mudah Dimengerti

Kelebihan media sosial yang pertama,tentu saja tampilan audio dan visual yang menarik.Foto,video,infografik dan animasi untuk memvisualkan konsep yang njelimet tentang energi terbarukan sehingga mudah dimengerti masyarakat dari berbagai kalangan.

 Jangkauan Audiens Yang Lebih Luas

Salah satu yang menyebabkan minimnya pengetahuan masyarakat  terutama perempuan tentang energi terbarukan adalah diskusi  tentang energi terbarukan selama ini terbatas pada FGD  dikalangan akademisi dan pengambil keputusan. Dengan menggunakan media sosial,segmen yang terpapar informasi dan gagasan akan lebih luas.

Membangkitkan kesadaran dan mendorong partisipasi 

Dengan kosisten membagikan konten seputar energi baru terbarukan akan membuka wawasan perempuan  tentang manfaat energi terbarukan,tantangan  yang mungkin dihadapi dan apa solususi untuk mengatasinya.

 Komunikasi Dua Arah

Perempuan  gemar berinteraksi . Nah,media sosial memungkinkan interaksi langsung antara  pengguna dan pembuat konten.Interaksi menjawab pertanyaan, berbagi informasi atau klarifikasi berita negatif.

Nah,yang tidak kalah pentingnya dalam pemberdayaan perempuan  dalam transisi energi lokal adalah kolaborasi.Selain membuka wawasan, perempuan  juga dapat menggunak media sosial untuk mendapat dukungan  teknis dan non teknis  di bidang energi baru terbarukan.

Oxfam adalah salah satu organisas  yang fokus membantu  pemberdayaan perempuan.  Pada tahun 19957 Oxfam  dan Kementrian Sosial Republik Indonesia  memandatangani  MOU kerjasama  upaya pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan bagi perempuan di Indonesia.

Oxfam aktif melakukan upaya pemberdayaan  perempuan dan anak perempuan di Indonesia . Pendampingan dilakukan agar semua ibu,remaja dan anak perempuan dapat berpartisipasi secara aktif dalam semua aspek. Baik itu ekonomi ,sosial,budaya bahkan juga politik.

Dalam transisi energi lokal,Oxfam berupaya memastikan perempuan memiliki akses ke sumber daya alam dan mendamping  mereka  mengelola sumber daya alam tersebut.Pendampingan dilakukan karena isu perubahan iklim menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup petani,nelayan  dan masyarakat  yang tinggal di daerah pesisir pantai.

 Dengan memberikan pelatihan dan pendampingan diharapakan masyarakat terutama perempuan akan lebih siap mengahadapi masalah  lingkungan,sosial,budaya dan tentu saja perekonomian yang akan terjadi karena perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun