Ngelowong, membuat outline motif batik
Peserta mendapat selembar kain putih seukuran sapu tangan. Kain sudah diberi satu motif besar. Ada motif sayap garuda, mega mendung dan beberapa motif khas yang mirip panji-panji keraton. Mulailah kami belajar melukis dengan cantik dan malam. Meski sudah behati-hati, tak urung sesekali kami ketetesan cairan lilin panas. BTW, kalau dalam dunia perbatikan kegiatan membatik ini disebut Nyanting
Ngelir, tahapan mewarnai kain batik
Proses ngelir - pewarnaan dimulai dengan menyiapkan larutan pewarna. Mas Roso mengenalkan kami pada pewarna organic indigofera. Zat pewarna biru yang berasal dari daun pohon Tarum atau Nila.
Mas Roso adalah Sekjen dari Organisasi Warna Alam Indonesia. Karena itu beliau aktif mengumpulkan informasi dan mempromosikan bahan pewarna alam yang ada di nusantara.
Selain pasta indigo,bahan lain yang digunakan dalam pembuatan larutan pewarna adalah kapur tohor dan gula aren. Gula aren mengandung zat aktif yang berfungsi sebagai reduktor atau pembangkit warna. Singkatnya senyawa kimia yang terkandung dalam gula aren, akan bereaksi terhadap bahan pewarna Indigo.Sehingga warna biru yang dihasilkan akan lebih pekat dan tahan lama.
“ Gula aren yang digunakan harus berkualitas… asli tanpa campuran bahan lain.Karena akan langsung mempengaruhi hasil pewarnaan ” Ujar Mas Roso, sambil mengaduk pasta warna indigofera, kapur tohor, dan air rebusan gula aren di dalam baskom.
Tuh, gula aren buat rendem kain aja harus berkualitas apa lagi buat dikonsumsi. Kabar baiknya, sekarang kamu gak usah bingung kemana mencari gula aren berkualitas.