Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Bersama Fotografi di Museum Sultan Mahmud Badaruddin ll Palembang

1 Juli 2019   09:33 Diperbarui: 6 Juli 2019   08:10 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

' Waktu yang diperlukan untuk cari parkiran di Plaza Benteng Kuto Besak - beli tiket  - naik tangga ke ruang museum lebih lama dari pada  waktu yang diperlukan, untuk melihat seluruh koleksi Museum SMB ll '

Pernyataan yang lumayan menohok perasaan saya, sebagai wong Plembang.

Pengelola museum  jangan langsung buka jurus menangkis ( yang dianggap) serangan, woles aja bro jadikan komen itu sebagai  masukan. Mungkin itu alasan utama, kenapa museum akhirnya sunyi sepi  sendiri.

Koleksi yang dipamerkan  terlalu sedikit untuk ukuran  museum ( utama) yang mewakili Provinsi Sumatra Selatan setelah zaman Sriwijaya.

Namanya juga museum pasti yang ditampilkan adalah benda- benda jadul atau yang dianggap mewakili jaman dulu. Tapi sejujurnya, gak banyak benda - benda yang dipamerkan di museum ini benar- benar berasal dari era yang diwakilinya ( barang antik ori)

Jadi gak masalah kalau diperbanyak display  barang baru ( barang KW ), yang dianggap bisa memberikan gambaran suasana kebatinan zaman Palembang Darussalam.

Keterangan dan Pemanduan

Saya kurang begitu paham bagaimana SOP pemanduan di museum Indonesia. Karena kalau di Museum SMB ll,kita harus bayar fee terpisah untuk jasa pemandu.

Emang sih katanya sukarela tapi justru kata sukarela itu yang bikin pengunjung malas ,mengunakan jasa pemandu. Lebih baik kalau dituliskan dengan jelas saja tarif kepemanduan itu di meja ticketing.

Pengunjung yang tidak mengunakan pemandu, akhirnya keliling sendiri dan keluar sambil ngedumel. 

Keterangan pada display  amat  singkat  dengan ukuran  huruf lumayan  kecil.  Beberapa keterangan dipasang di dinding belakang display .Sulit dibaca dari batas   garis pandang ,yang dibuat  pengelola museum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun