Aku pengandai - andai sedari kecil.
Selalu terpukau  menatap langit biru  dan awan putihÂ
Sering  berharap punya sayap ,  lalu melesat mengarungi  langit biru
Bermimpi  mengunjungi, negeri-negeri dalam buku
Aku pengandai - andai
Beradaikata  berandai rupa, lalu berakhir di senja kala
Aku masih pengandai-andaiÂ
Sudah mengantri begitu panjang
Banting tulang  keringat darahÂ
Makan hati ulam jantungÂ
Menelan malu dihina dina
Aku masih berandai-andai
Ada ticket tersisa untukku
Terbang tinggi Â
Mengarung biru langit
MemelukmuÂ
Yang  setia  menungguÂ
Aku berandai - andai
Dona - Kompasianer Palembang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!