Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perempuan Diet Plastik untuk Indonesia Cantik dan Sehat

23 Agustus 2018   13:35 Diperbarui: 31 Agustus 2018   21:51 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Euforia Asian Games 2018, memeriahkan Palembang. Berduyun-duyun, semua datang ke Jakabaring Sport City. Dari yang niat nonton pertandingan, sampai  team hore yang cuma nonton pentas hiburan gratis. 

Panas musim kemarau, membuat  es warna-warni dan minuman dingin dalam kemasan botol dan gelas plastik laris manis.  Setelah keramaian usai, tinggalah sampah yang berserakan di bawah pohon, jalan, dan taman kota. Setiap subuh, prajurit kebersihan DKK Palembang berjibaku membersihkan sampah yang bertebaran lokasi. Harus cepat, karena siang sedikit sudah ramai lagi pengunjung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang-Faizal  AR  memperkirakan volume sampah Kota Palembang, meningkat dua kali lipat selama event Asian Games. Pada hari biasa sampah Kota Palembang sudah mencapai 1.100 ton/hari (sumber-Palpos.com). Pekerjaan petugas DKK, semakin berat karena luasnya area dan tipisnya kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya.  Dari sekian ribu ton itu, tentu saja 75% nya adalah sampah plastik dan styrofoam. 

Perempuan Pengguna Kantong Plastik

Kantong plastik, pertama kali dipatenkan di Japang pada tahun 1972 . Sejak itu , kantong plastik untuk berbagai keperluan terus diproduksi. Bakul bambu, keranjang rotan dan daun-daun pembungkus, menjadi masa lalu. Kantong plastik, menjadi simbol moderenisasi.

dokpri-5b7e54a9c112fe1e937b0d39.jpg
dokpri-5b7e54a9c112fe1e937b0d39.jpg
Sekarang jarang sekali, kita melihat ibu-ibu yang membawa keranjang belanja ke pasar. 

Di pasar Pal Lima-Palembang, anak-anak menjual satu lembar plastik kresek hitam besar Rp.1000.Tergolong mahal, mengingat kadang  harga sayur Kangkung atau Bayam di pasar ini satu ikat juga Rp.1000.  

Tetap saja, kresek-kresek itu laris manis. Sebagian besar, yang membeli adalah kaum perempuan. Nampaknya mereka tak terlalu peduli, soal nilai uang Rp.1000 untuk seikat sayur atau selembar plastik.

 Mengapa emak-emak lebih suka kantong plastik, dari pada membawa sendiri keranjang belanja?

Sampai sekarang perempuan masih mengangap, pergi ke pasar atau mall  adalah rekreasi dan tempat aktualisasi diri. Jadi tetap harus modis, meski cuma belanja di pasar becek. Plastik kresek lebih praktis, ringan dan tahan air. Bisa dilipat dan dimasukan kedalam dompet atau tas tanpa mengangu penampilan.  

Sepulang dari pasar tradisional, setidaknya saya membawa 10 lembar  kantong plastik ke rumah. Karena setiap barang yang dibeli, sudah pula dikemas dalam kantong plastik. Dapat dibayangkan berapa jumlah kantong plastik yang gunakan perempuan Indonesia yang ke pasar dalam satu hari.  

Sementara pencemaran limbah plastik Indonesia, sudah mulai membahayakan. Tahun 2015, Indonesia urutan kedua negara paling banyak menghasilkan limbah plastik di dunia.

img-20180819-080833-5b7e54e8aeebe1217a6e5114.jpg
img-20180819-080833-5b7e54e8aeebe1217a6e5114.jpg
Peran Aktif Perempuan Dalam Kampanye Diet Plastik

Jangan menganggap remeh, urusan sampah plastik. Membuang botol dan kantong plastik sembarangan  selain merusak pemandangan juga mempunyai dampak yang besar pada lingkungan.

  • Sampah plastik menyebabkan tersumbatnya got dan  saluran air lainya 
  • Sampah plastik yang termakan hewan bisa menyebabkan kematian atau mengangu perkembanganya. 
  • Sampah plastik yang mencemari air menyebabkan rusaknya ekosistem sungai 
  • Sampah plastik menurunkan nilai jual objek wisata  

Semua yang terjadi pada lingkungan, cepat atau lambat akan mempengaruhi kualitas hidup manusia dan mahluk lain yang tinggal disekitarnya . Berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2018 jumlah penduduk Indonesia  mencapai 265 juta jiwa. 131,88 juta jiwa dari penduduk Indonesia adalah  perempuan. Jumlah tersebut menunjukan potensi  perempuan Indonesia, sebagai pengguna kantong plastik. 

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik sudah dimulai  komunitas Greeneration Indonesia Bandung sejak tahun 2010.  

Belum terdengar  kampanye diet plastik dengan melibatkan peran serta aktif dari organisasi atau komunitas perempuan  di Indonesia. Sosialisasi lebih banyak pada komunitas pencinta alam dan  pemerhati lingkungan. 

Secara tradisional, perempuan kebagian tugas berbelanja dan bersih-bersih rumah. Tugas-tugas  yang  biasanya menggunakan kantong plastik. 

Perempuan dapat dilibatkan sebagai motor pengerak kampanye diet plastik Indonesia.  

Kita tidak berhenti sama sekali, tetapi hanya mengurangi penggunaan kantong plastik. 

Tidak sulit kok untuk diet plastik, tips berikut ini dapat dilakukan perempuan dimana saja.

img-20180816-112336-5b7e5523c112fe1ad95efb17.jpg
img-20180816-112336-5b7e5523c112fe1ad95efb17.jpg
 Tiga Tips Diet Plastik
  • Membawa sendiri kantong plastik saat berlanja ke pasar atau mall 
  • Menggunakan kembali kerajang belanja 
  • Mencuci dan mengunakan kembali kantong plastik   
  • Membawa sendiri botol minum, bila sedang jalan-jalan 
  • Memisahkan sampah plastik dan sampah organik 
  • Bila membeli benda-benda kecil di warung tetangga jangan minta kantong plastik

Perempuan yang bijak dalam mengunakan kantong plastik, akan memberikan kontribusi luar biasa dalam menjaga dan meningkatkan kwalitas lingkungan hidup. Diet plastik, juga bermanfaat secara ekonomis. Uang untuk membeli kresek, dialihkan untuk membeli sayur dan buah.

Mari mulai membangun kesadaran dengan aktif berkampanye, dimedia sosial kita mengajak perempuan-perempuan lain memulai diet plastik untuk Indonesia yang cantik dan sehat***donapalembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun