Griya kain, berdiri di atas tanah Pemerintah Kota Palembang ini terdiri dari 3 bagian. Ada pendopo, yang dapat difungsikan sebagai teras jemur untuk kain jumputan. Dibagian tengah, nampaknya direncanakan untuk  ruang produksi dan gudang. Pada bagian ketiga, sekarang digunakan sebagai toko dan ruang pamer.
Dalam rencana, Griya kain Tuan Kentang dapat di akses dari darat dan sungai. Disaind bagunan, ada konsep water front. Menjadikan Sungai Ogan, sebagai halaman muka dari bangunan. Sudah dibagun dermaga , tepat di bagian belakang Griya. Dermaga baja,  yang berseberangan dengan beberapa pabrik pengolahan karet ini  terlihat kokoh  dan cukup luas untuk berlabuh speed boat. Â
Dua toilet, di sudut halaman pendopo tidak terawat. Pintu-pintu fiber sudah rusak dan sampah plastik yang mengotori lantai.  Tidak ada  papan nama,  lantai yang berdebu menjadi petunjuk kalau pendopo ini tidak pernah digunakan atau bahkan dikenalkan pada para pengunjung yang mampir ke griya.Â
Dari sisi bisnis, tidak ada bedanya produk yang dijual di griya ini dengan yang ditawarkan di toko dan pasar lain yang ada di Kota Palembang. Karena memang berasal dari satu sumber produksi. Begitu pula dengan harga dibanding jerih payah untuk sampai ke Griya ini dari pusat kota. Tentu lebih mudah dan cepat , berbelanja di Tanggo Buntung atau pasar Kito di Ilir Barat.
Lokasi yang berada di tepi sungai, sebagai  pembeda dan nilai tambah kepada wisatawan. Setelah melakukan segala macam riset, itulah sebab Dinas Pariwisata  Sumsel mengaitkan  konsep wisata sungai  pada Griya kain Tradisional Tuan Kentang. Tentu saja aneh, bila tidak ada apa-apa di water front Griya Tuan Kentang.
****
Workshop  Jumputan Memeriahkan Asian Games 2018
Produk unggulan Tuan Kentang adalah, Kain Jumputan. Dibanding Songket, Tajung dan Blongsong, teknik jumput paling mungkin untuk dilihat hasilnya dalam waktu satu-dua jam. Belajar teknik jumputan, sekedar membuat  sapu tangan  akan menjadi sesuatu yang menarik untuk dilakukan di pendopo yang luas. Selain sebagai paket wisata, kegiatan ini dapat juga dijadikakan kegiatan  mengisi akhir pekan untuk pelajar dan komunitas  di Kota Palembang.
Sayang sekali, bila gedung dan sarana tidak digunakan sebagaimana mestinya. Apalagi, tahun-tahun kedepan biaya perbaikan dan perawatan gedung sudah menjadi tanggung jawab pengelola Griya Kain Tuan Kentang  sepenuhnya. Perlu terobosan, Griya Kain ini tidak hanya sebagai toko yang menjual tetapi juga ruang belajar bagi masyarakat.