Mohon tunggu...
Rahma dona
Rahma dona Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

http://donasaurus.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

APP Sinar Mas Menjaga Langit Palembang Tetap Biru

16 Mei 2018   16:25 Diperbarui: 17 Mei 2018   18:39 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

img-20180514-112549-5afbfde2dd0fa80ab7193ad6.jpg
img-20180514-112549-5afbfde2dd0fa80ab7193ad6.jpg
Besama undangan lainya, kami menyaksikan simulasi pemadaman api dengan mengunakan Helikopter Superpuma yang mampu membawa  4000 liter air.

Dalam persiapan mengamankan langit Palembang  APP Sinar Mas mengelar oprasi khusus penanggulangan karhutla bertajuk No Fire-No Haze.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Ini bukan simulasi Fire Fighter  yang pertama buat saya. Tahun 2008, karena bagian dari pekerjaan saya sempat ikut Basic Safety Training di Pertamina Jalan Pemuda-Jakarta Timur. Keterampilan mengunakan  semua jenis Alat Pemadam Kebakaran (APK) adalah salah satu materinya. Kami juga dilatih teknik memadamkan api dalam ruang tertutup dan area terbuka dalam konteks ini adalah kapal, rumah, hotel atau pesawat terbang. 

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Jadi saya dapat membayangkan bagaiman personel RPK Sinar Mas berlatih keras untuk menghadapi situasi kebakaran di medan yang sulit. Karakteristik lahan gambut di musim kemarau, yang menjadi seperti kayu bakar saat terkena api memerlukan keterampilan dan tenaga yang ekstra dari personel RPK

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Kemunculan api dalam kebakaran hutan dan lahan  secara garis besarnya dapat dibagi menjadi dua faktor,yaitu faktor alam dan manusia. Temuan Badan nasional penangulanngan bencana nasional (BNPB ) khususnya di Sumatra 99,9 persen adalah karena kesengajaan manusia.

Zulhadi Aziz-Head of Social &Security Sinar Mas Forestry Region Palembang menerangkan alasan masyarakat membakar  lahan dan hutan.Karena harga racun rumput yang mahal dan tidak memiliki alat yang memadai untuk menebas.  Pembentukan Desa Makmur Peduli Api (DMPA) adalah program memberdayakan masyarakat di area konsesi.

img-20180514-115745-5afbfdd1ab12ae6f594769b3.jpg
img-20180514-115745-5afbfdd1ab12ae6f594769b3.jpg
Masyarakat diarahkan mengelola lahan secara agroforestry-yaitu sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk mendapatkan keuntungan ekonomi tetapi tidak merusak lingkungan. APP Sinar Mas membantu dengan menyiapkan modal untuk memulai usaha dengan menyediakan alat,benih,hewan,pendampingan dan pemasaran.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
500 desa yang akan dibina dalam program DMPA sampai tahun 2020. Akan digulirkan dana senilai USD 10 juta  dalam wilayah konsesi pemasok APP Sinar mas di Riau,Jambi,Sumatra Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Para petani binaan program DPMA, menceritakan suka duka mereka dalam menggarap lahan gambut. 

APP Sinar Mas menyadari mengubah prilaku sosial dan meningkatkan tarap ekonomi masyarakat tidak semudah membalik telapak tangan.Tetapi kami optimis dengan program DMPA karena melihat bagaimana masyarakat  bertekad tidak membakar lahan, meski lebih mudah dan murah.

Hasil pertanian warna DMPA. Dok.pribadi
Hasil pertanian warna DMPA. Dok.pribadi
Usai temu wicara dengan petani dari Desa Makmur Peduli Api,rombongan kami beranjak untuk kembali ke Palembang.Perjalanan pulang sedikit lebih sunyi,rekan seperjalanan terlihat terlelap dalam mimpi masing-masing. Sementara saya terus bernyanyi, lagu selebrasi para pengendali api APP Sinar Mas. Melihat langsung peralatan dan sigapnya RPK APP Sinar Mas saya merasa tenang, langit Palembang akan selalu biru No Fire No Haze***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun