Saya masih asik melihat tingkah polah junior kami dari kejauhan. Sesaat kemudian, junior kami berlari ke arah saya. "yah, salam". Dia mengulurkan tangannya kemudian mencium punggung telapak tangan saya, seperti biasanya kami lakukan sebelum berpisah entah ke manapun.Â
"Ayah pulang ya", suruhnya kepada saya. Merasa diusir? Tentu tidak. Saya tidak merasa diusir. Bagi kami, ini adalah tanda yang dia tunjukkan kepada kami bahwa dia sudah siap dengan semester baru bersama kelas baru, guru baru, dan teman-teman, serta mimpi-mimpi mereka.Â
Dia kemudia melambaikan tangan. "dada ayah...". Dia kemudian kembali kepada teman-temannya.
Itulah 5 tanda bahagia junior  kami siap mengawali semesternya. Kekewatiran sebagai orangtua tentu ada, tetapi mimpi, harapan, dan optimis kami lebih besar sehingga kamipun menjadi percaya junior kami berada di lungkungan yang benar dan bahagia untuk menjadi pribadi yang sehat, berkembang optimal, dan produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H