Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ingin Cepat Kaya? Mulailah Berbudidaya Ikan Air Tawar

6 November 2020   06:00 Diperbarui: 6 November 2020   21:41 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi Analisa Usaha Pembesaran Nila di KJA (olah pribadi)

Kala beberapa sektor perekonomian terdampak efek dari pandemi covid19. Sektor budidaya perikanan terutama budidaya ikan air tawar adalah salah satu sektor yang mampu bertahan. Peningkatan konsumsi ikan perkapita di Indonesia menjadi jaminan bagi para pembudidaya bahwasanya produksi ikan, terutama ikan air tawar akan terus diserap oleh pasar.

Konsumsi Ikan perkapita (sumber : antaranews.com)
Konsumsi Ikan perkapita (sumber : antaranews.com)

Memulai berbudidaya ikan air tawar memang gampang-gampang susah. Gampang bagi orang yang sudah pernah menjalaninya demikian juga sebaliknya, rumit bagi orang yang ingin memulai. Untuk itu perlu diketahui, dalam berbudaya ikan air tawar, baik itu budidaya pembenihan maupun budidaya pembesaran, salah satu karakter mutlak yang wajib dimiliki oleh seorang pembudidaya ikan adalah sikap telaten dan sabar. Tidak terlalu rumit sebenarnya, karena fakta menunjukkan hampir semua sektor profesi menuntut karakter seperti ini.

Nah, apabila kamu sudah merasa memiliki sikap telaten dan tentunya juga memiliki lahan atau lokasi yang cocok untuk berbudidaya ikan, kamu bisa memulainya dari sekarang. Persyaratan awal dalam berbudidaya ikan adalah pastikan calon lokasi bakal tempatmu berbudidaya ikan (kolam, bak, KJA) memiliki akses sumber air yang kontinyu. Ya ialah, ikan butuh air untuk hidup. Lagipula, masa ikannya kamu suruh terbang atau tidur di pohon...he.he.

Setelah langkah yang satu ini beres, saatnya kamu masak air. Lah, untuk apa? Bikin kopi buat teman kamu merenung dan berpikir. Komoditi dan jenis ikan apa yang kamu pelihara.  Bila situasi dan kondisinya hampir sama dengan daerah dimana penulis berdomisili, berbudidaya ikan jenis nila merupakan komoditi yang paling menjanjikan (sebaiknya melakukan riset kecil-kecilan untuk melihat jenis komoditi ikan yang paling disukai masyarakat di daerahmu). 

Tambahan pula, komoditi ikan nila jarang diserang penyakit, perkembangannya cepat, disukai oleh pasar dan tidak memerlukan teknik pemeliharaan yang rumit.

Prospek Pembesaran Ikan Nila

Simulasi Analisa Usaha Pembesaran Nila di KJA (olah pribadi)               
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Simulasi Analisa Usaha Pembesaran Nila di KJA (olah pribadi) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});

Dengan usaha yang telaten. Pembudidaya ikan hanya membutuhkan waktu 4-5 bulan untuk memproduksi ikan nila ukuran konsumsi yakni dengan berat 300 s/d 400 Gr. Dengan ukuran panen seperti itu, pembudidaya ikan nila dapat memperoleh margin keuntungan di kisaran 30 - 40% dalam satu siklus pemeliharaan. Artinya dalam setahun pembudidaya dapat mengejar 2 kali siklus pemeliharaan. Cukup menjanjikan bukan.

Kendatipun begitu, sebelum memulai usaha berbudidaya ikan, kamu harus mengetahui karakteristik dari bisnis ini. Tidak dapat dipungkiri, usaha budidaya pembesaran ikan nila adalah jenis bisnis padat modal. Artinya, untuk memulai usaha ini kamu harus menyiapkan modal yang lumayan. Untuk itu, demi keberlanjutan usaha budidaya, seorang pembudidaya harus dapat memastikan keberhasilan pemeliharaan pada siklus pertama memelihara ikan nila. Hal ini penting untuk menjaga perputaran biaya operasional budidaya di siklus-siklus berikutnya.

Satu hal lagi yang paling dituntut dari seorang pembudaya ikan adalah budaya untuk mencatat dan mendokumentasikan setiap aktivitas pemeliharaan. Seorang pembudidaya ikan dari awal mulai berbudidaya ikan harus menanamkan kebiasaan  mencatat/merekam/mendokumentasikan segala aktivitas dan hal terjadi selama satu siklus pemeliharaan. Misalnya, pembudaya ikan harus mencatat peningkatan berat badan ikan sesuai perkembangan umur ikan, bagaimana prilaku makan ikan apabila terjadi perubahan cuaca, kapan waktu terbaik memberi  pakan dan lain sebagainya. 

Pencatatan ini akan dirasakan manfaatnya oleh pembudidaya ketika mengalami kendala dalam siklus pemeliharaan selanjutnya. Jika menghadapi masalah, misalnya perubahan pola makan ikan, pembudidaya tinggal membuka catatan atau hasil dokumentasi pemeliharaan sebelumnya.Artinya, seiring bertambahnya pengalaman, pengetahuan berbudidaya ikan secara otomatis akan semakin meningkat.

Lazimnya, jika pembudidaya pemula sudah berhasil di siklus pertama pemeliharaan, hampir dapat dipastikan peluang keberhasilan di siklus berikunya semakin besar. Bila sudah sampai di level ini, usaha budaya ikan nila ini sudah bisa diproyeksikan sebagai usaha jangka panjang, terkecuali terjadi sesuatu hal yang bersifat force majeur, seperti munculnya penyakit baru pada ikan atau perubahan cuaca yang ekstrim yang memancing perubahan kualitas air di lingkungan tempat kita berbudidaya.

Nah, mikir apalagi, sekarang saatnya kamu mencoba berusaha  berbudidaya ikan air tawar. Mumpung suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) lagi rendah, fasilitas ini bisa kamu manfaatkan sebagai modal awal  berbudidaya ikan air tawar.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun