Presiden Jokowi sendiri sudah mulai gerah dengan pola komunikasi para pembantunya dalam menjelaskan gambaran kebijakan pemerintah terhadap masyarakat.Â
Tambahan juga, legitimasi yang kuat di parlemen sedikit banyak membuat Pemerintahan Jokowi kelihatan "over convidence" dalam memilih opsi kebijakan. Perilaku ini seperti mengulangi apa yang dilakukan SBY di periode keduanya.Â
Padahal sebagai produk hasil pemilihan langsung, Presiden Jokowi harus lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat sebagai pemberi amanah terhadap Presiden.
Tetapi, penulis masih optimis, disisa 4 Tahun Periode Keduanya, Presiden Jokowi mampu melaksanakan konsolidasi di kabinet dan mengulangi performa hebat di periode pertama. Saat ini, reformulasi anggota kabinet dan menjaga kebebasan demokrasi adalah kunci meraih kepercayaan masyarakat.Â
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H