Tak pelak, kebijakan Koeman ini memancing resistensi sang kapten Barcelona Lionel Messi. Ditambah lagi, pemain terbaik dunia 5 kali ini memang sudah sering tidak sepaham dengan jajaran direksi Barcelona, terutama dalam hal kebijakan perekrutan pemain. Barcelona mengawali 2020/2021 dengan berbagai polemik dan ancaman Messi meninggalkan Camp Nou, Markas Barcelona.Â
Kendatipun musim 2020/2021 baruberjalan, Ronald Koeman sudah harus menghadapi berbagai masalah teknis dan non teknis. Tidaklah mengejutkan, begitulah kalau melatih klub sebesar Barcelona. Harus siap menghadapi tuntutan tinggi dari direksi klub sekaligus keluhan para penggemar.
Transformasi dan Regenerasi Barcelona
Memulai musim 2020/2021, Koeman mulai meracik warna baru di tim asuhannya. Mantan Libero ini dengan berani mengubah Formasi 4-3 -3 yang sudah menjadi pakem di Barcelona sejak era Cruyf dengan formasi 4-2-3-1. Kebijakan Koeman mengubah formasi 4 -3 -3 cukup mengherankan, bagaimana tidak, di Timnas Belanda sendiri, Koeman tetap memakai formasi 4-3-3.
Sepertinya Koeman ingin memaksimalkan materi pemain yang sudah ada. Tambahan pula, dengan jeda pramusim yang singkat, Barcelona praktis tidak melakukan pembelian pemain baru.
Yang membuat semakin menarik, dalam 3 pertandingan awal, Ronald Koeman dengan berani mencoba pemain-pemain muda yang belum mendapat tempat di musim kemarin. Nama-nama baru dari Barcelona B seperti Ronald Araujo Da Silva, Riqui Puiq dan Konrad De La Fuente mulai dipasang pada pertandingan La Liga.
Di sisi lain, Koeman memilih menempatkan pemain sesuai dengan posisi aslinya. Tidaklah mengherankan, pemain seperti Coutinho, Frankie de Jong mulai menunjukkan performa bagus seperti di klub mereka sebelumnya.
Mantan Kapten Barcelona ini juga mulai mengurangi ketergantungan Barcelona kepada Lionel Messi. Hal ini terlihat dari peran baru Messi yang menempati posisi pucuk dari formasi 4-2-3-1.
Catatan
Pekerjaan Ronald Koeman masih berat. Dibutuhkan kepiawaian dan kejelian pria berwarga negara Belanda ini dalam mengawal era transisi di Barcelona. Bagaimanapun juga, mengganti "the winning team" adalah pekerjaan yang maha berat bagi seorang pelatih. Ronald Koeman membutuhkan keberanian dan dukungan dari jajaran direksi Barcelona.
Tidak semua tim besar berhasil melakukan transisi dan regenerasi dengan mulus. AC Milan pernah mengalami penurunan prestasi ketika melakukan regenerasi formasi pemain The Dream Team, warisan Fabio Capello.Â