Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik Motivasi Gatot Nurmantyo Menghembuskan Isu PKI

26 September 2020   06:00 Diperbarui: 26 September 2020   19:18 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot Nurmantyo (detiknews.com)

Gatot Nurmantyo (detiknews.com)
Gatot Nurmantyo (detiknews.com)

Nah, entah apa yang terbersit di pikiran Gatot Nurmantyo, sampai harus mengungkit kembali isu PKI ini. Tindakan ini mengulangi kiprah beliau ketika menjabat sebagai Panglima TNI. Pada saat itu, beliau menginstruksikan seluruh prajurit TNI wajib menonton film G 30S PKI.

Padahal, seperti yang sudah dijelaskan diatas, ideologi komunis sudah termakan zaman, tidak mampu lagi mengakomodasi selera dan keinginan masyarakat dunia.

Apalagi di zaman sekarang, era kapitalisme yang mengagungkan kebebasan individu dan tidak membatasi kepemilikan pribadi. Rasa-rasanya sangat sulit menemukan masyarakat atau negara yang tertarik  menganut ideologi komunis. Ideologi yang membatasi kepemilikan individu dan mengekang kebebasan berpendapat. 

Nah, jangan-jangan mantan Panglima TNI hanya ingin membonceng isu PKI untuk menjaga popularitasnya, alih alih mempunyai fakta sahih yang mendukung pernyataan beliau bahwa ideologi komunis akan kembali dari kuburnya.

Bagaimana pun juga, isu komunis memang sangat menguntungkan untuk dijadikan bahan menarik perhatian dan keingintahuan warga. Bisa jadi, beliau berharap, isu PKI akan menarik simpati massa yang memang sering memanfaatkan isu ini untuk menyerang lawan politiknya.

Tambahan pula, di dalam pernyataannya Gatot Nurmantyo mengaitkan isu PKI dengan isu terkini, yaitu polemik pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Memang, semenjak pensiun dari TNI, Gatot Nurmantyo mulai menjajaki peruntungannya di dunia politik. Suatu langkah yang wajar, mengingat kebiasaan-kebiasaan para pendahulunya, acapkali figur Panglima TNI tertarik untuk berkiprah di dunia politik setelah pensiun dari karir militernya.

Bagaimana tidak, jabatan strategis dan kewenangan menggerakkan  ratusan ribu prajurit TNI, menjadikan sosok panglima TNI sangat powerfull dan diperhitungkan. Tambahan pula, kepopuleran Gatot Nurmantyo meningkat tajam pasca gerakan 411 dan 212.

Tidak heran, meskipun gagal, pasca meninggalkan jabatan Panglima TNI, beliau sempat dinominasikan sebagai calon presiden tahun 2019. 

Dimungkinkan, demi menjaga kans bertarung di Pilpres 2024, Gatot Nurmantyo mencoba tetap menjaga eksistensi dan kepopulerannya di dunia politik dengan turut serta melahirkan Gerakan KAMI dan sekarang ini, mencoba menghidupkan lagi isu PKI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun