Nah, dengan data dan fakta yang ada, sudah bukan jamannya lagi minder dengan bangsa-bangsa lain. Buang jauh-jauh penyakit inferior complex. penyakit yang menganggap rendah bangsa sendiri dan terlalu meninggikan bangsa lain.Â
Semua pencapaian ini merupakan andil seluruh bangsa Indonesia, diperjuangkan oleh para pejuang dan pendiri bangsa, diteruskan dan dikembangkan oleh generasi selanjutnya, kamu......, iyaa... kamu.
Memang masih banyak masalah kompleks yang dihadapi oleh bangsa ini, mulai dari kemiskinan, korupsi, kolusi dan nepotisme. Serupa dengan keberhasilan pencapaian tadi, penyelesaian masalah ini membutuhkan andil dari seluruh bangsa Indonesia, sekecil apapun peranmu. Selama kita masih satu, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.Â
Alangkah rugi rasanya, akibat daya juang yang lemah, kita sebagai bangsa tidak mau menyelesaikan masalah yang dihadapi bangsa ini, dan malah tertarik dengan janji-janji manis manusia laknat dan radikal, yang ingin mengubah fundamental bangsa ini.
Kita semua tahu, semanis apa sih janji mereka-mereka ini. Dunia sudah menyaksikan tumbangnya ideologi komunis di Uni Sovyet dan negara-negara Eropa Timur, China sendiri harus menggadaikan sebagian ideologinya agar mampu bersaing dan survive sebagai sebuah bangsa. Bagaimana dengan ideologi khilafah? ISIS yang mencoba menjual janji manis dengan mendirikan negara khilafah, tumbang akibat kekejaman dan ketamakannya sendiri.
Sudah cukup rasanya mengkomparasi ideologi Pancasila dengan ideologi-ideologi lain. Pancasila sudah battle proven  menjaga bangsa ini, ideologi mana lagi yang mampu menyatukan ratusan pulau, suku,ras,agama dalam satu bangsa selain Pancasila.
Sekarang tugas kita -meminjam kata Anies Baswedan- menenun keberagaman bangsa ini, niscaya prediksi pakar-pakar ekonomi dunia akan menjadi kenyataan, Pada tahun 2045, pada umur 1 abad, Â Indonesia menjadi negara maju dan negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di Dunia. Merdeka.....Merdeka...
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H