Mohon tunggu...
Donald Haromunthe
Donald Haromunthe Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni Budaya di SMA Budi Mulia Pematangsiantar

Saya juga menulis di donald.haromunthe.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Si Dia di Wonderful Toba

16 Mei 2016   16:25 Diperbarui: 16 Mei 2016   18:27 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tafsir terhadap foto Pak Jokowi (sumber: https://3.bp.blogspot.com/-UjC_By0I3dE/VtqB3uiczyI/AAAAAAAAFdo/Lt09Ynmm_CM/w225-h120-c/Jokowi%2BDanau%2BToba.png)

Orang Batak suka berkumpul. Suka berkomunitas. Terbukti dari perhelatan ini juga.

Logo Sidamanik Diaspora, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Logo Sidamanik Diaspora, Sumber: Dokumentasi Pribadi
SI DIA (Sidamanik Diaspora) hanyalah satu dari sekian banyak nama kelompok dan komunitas sejatinya bisa didukung untuk menjadi sukarelawan marketeer dan brand evangelist KSPN Danau Toba. Masih banyak lagi "lapak-lapak" yang tercipta, diberdayakan sendiri dan dipupuk sendiri oleh komunitas-komunitas ini. Entah itu dari ikatan satu kampung halaman seperti SI DIA, ikatan marga seperti Punguan Lumban Gaol se-Jabodetabek ataupun hobbi seperti Geobike Kaldera Toba, ini adalah lapak-lapak yang sangat bisa diberdayakan untuk mengembang amanat promosi dan re-branding yang dimaksudkan oleh Pak Jokowi.

Mereka adalah sukarelawan yang bergerak sendiri, jadi buzzer efektif dan pembela soft tourism Danau Toba.  Mereka prihatin melihat tidak optimalnya potensi wisata Danau Toba. Tetapi mereka juga tidak rela jika kearifan lokal tergilas begitu saja jika kultur masyarakat Danau Toba di tujuh kabupaten begitu saja disamaratakan dengan kultur Monaco.

Lapak-lapak ini adalah agen efektif yang bisa menjadi counter position bagi para "raja-raja kecil", entah yang duduk di pemerintahan, maupun para tikus kue anggaran 21 Triliun dengan mengatasnamakan rakyat kecil.

Tentu saja, penghuni lapak-lapak ini umumnya adalah warga awam dengan karakter seperti disebutkan di atas. Awam yang tidak mengerti bagimana bisa caruk-maruk kerusakan lingkungan Danau Toba masih terjadi sampai hari ini. Jelas, mereka punya interest yang sama:

Saya dukung pariwisata Danau Toba, tapi tolong kita jaga bersama keindahannya.

Menurut hemat saya, ini senada dengan amanat pemimpin negara.

Tafsir terhadap foto Pak Jokowi (sumber: https://3.bp.blogspot.com/-UjC_By0I3dE/VtqB3uiczyI/AAAAAAAAFdo/Lt09Ynmm_CM/w225-h120-c/Jokowi%2BDanau%2BToba.png)
Tafsir terhadap foto Pak Jokowi (sumber: https://3.bp.blogspot.com/-UjC_By0I3dE/VtqB3uiczyI/AAAAAAAAFdo/Lt09Ynmm_CM/w225-h120-c/Jokowi%2BDanau%2BToba.png)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun