Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menilik Alasan Doyan Menikmati Masa Lajang

19 November 2024   01:15 Diperbarui: 19 November 2024   06:54 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menilik Alasan Doyan Menikmati Masa Lajang (Sumber: Freepik.com)

Orang tua yang bercerai merupakan modal yang tak baik bagi anak. Kondisi tersebut kerap kali juga menyebabkantrauma pada anak.

Dampak dari hal demikian, anak akan takut menikah. Mereka kuatir apa yang terjadi pada orang tuanya akan terjadi pada dirinya.

Apalagi jika perceraian itu disertai dengan kekarasan dalam rumah tangga.

Kedua, punya pengalaman tidak menyenangkan dengan calon pendamping.

Tak jarang menjadi ini jadi sebab seseorang menunda pernikahan. Misalnya, pernah dikhianati atau alami perlakuan yang buruk dari calon pendamping.

Kondisi-kondisi demikian juga menyebabkan trauma untuk menjalin hubungan kembali dengan yang lain.

Memang tidak mudah untuk menghilangkan rasa trauma. Butuh upaya keras, kadang juga butuh penanganan psikologis secara intensif guna menangani trauma tersebut.

Ketiga, sibuk urusan karier.

Hal ini dilakukan baik dalam rangka aktualisasi diri atau bisa jadi sebuah bentuk kekecewaan karena sesuatu hal.

Mereka yang sibuk dengan urusan karier seakan tak punya waktu lagi untuk memikirkan kehidupan keluarga. Hari-harinya selalu disibukkan dengan urusan untuk mengejar karier yang lebih baik.

Bahkan, ada yang berkeyakinan bahwa berkeluarga akan menghambat karier sehingga lebih memilih untuk menundanya.

Keempat, merasa belum menemukan pendamping yang cocok.

Setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan. Tidak ada manusia yang sempurna.

Ketika sudah menemukan seseorang yang dirasa nyaman, tetapi masih terus mencari yang lain yang lebih nyaman, maka pencarian itu seakan tidak pernah berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun