Setelah menemukan bagaimana persepsi dan perasaan anak secara rohani/teologis dalam krisis yang dialami, maka orang tua harus dapat menjelaskan secara teologi atau rohani apa yang dapat dimengerti anak. Misalnya dalam keyakinan imannya terkait hubungannya dengan Tuhan, mengapa krisis itu terjadi, dan apa artinya bagi anak.
Hal ini adalah tanggung jawab penting dan besar yang harus dilakukan orang tua. Namun perlu diingat bahwa penjelasan teologi di sini, bukan penjelasan teologi lain yang penuh konsep yang abstrak, namun teologi yang dikomunikasikan sedemikian rupa sehingga kemampuan kognitif dan pengertian psikologis anak diperhatikan sesuai tahap perkembangannya.
Menjadi Teman Dalam Hubungan yang Dapat Dipercaya
Biasanya di dalam krisis kebutuhan psikososial dan tugas-tuga perkembangan anak mengalami tantangan dan terancam. Harga diri anak berada dalam bahaya.
Dalam kondisi semacam itu mereka butuh hubungan pribadi yang kokoh, aman dan dapat dipercaya sehingga pengalaman mereka dapat diproses. Disinilah arti penting keterlibatan orang tua memainkan peran ini.
Dalam hubungan yang dekat ini orang tua dapat menolong anak lebih lanjut menyelidiki konsep pandangan agama yang mereka tunjuk dan tempatkan pada setiap aspek krisis. Juga dapat menolong mereka membentuk konsep arti rohani yang akhirnya mereka bawa dari pengalaman krisis itu untuk perjalanan hidup selanjutnya yang baik.
Akhirnya setelah mengenal beberapa langkah yang perlu dilakukan orang tua sebelumnya, maka hal lain yang sangat penting yang juga tak dapat diabaikan orang tua dalam tugas ini, yaitu kesediaan waktu untuk mendengarkan dengan sensitif, memperhatikan, dan masuk dalam komunikasi yang konstruktif dengan anak. Inilah salah satu hal terbaik bak air sejuk yang bisa diberikan orang tua pada anaknya dalam krisis yang dialaminya.
Semogah bermanfaat![]