Sesungguhnya jalan penderitaan dan kematian Yesus tak akan sanggup dijalani oleh orang lain. Namun ambisi kedua murid itu menggelapkan mata mereka sehingga tak lagi mampu melihat konsekuensi yang akan dihadapi.
Ketiga, ketika seseorang tak lagi peduli pada kondisi sekelilingnya.
Ya, ambisi yang menggelapkan diri bisa menyebabkan hanya kepentingan diri yang mencuat ke permukaan, tak lagi pedui dengan orang-orang lain dan segala keberadaan mereka.
Maka, jIka hanya ada dua murid Yesus yang duduk di kanan dan kiri, maka pertanyaan yang muncul: "Murid yang lain ada di mana?" Jawabannya, tentu di "bawah" dan bukan bersama-sama duduk memerintah, bukan?
Ambisi itu sungguh menyebabkan seseorang tak lagi mampu melihat dan peduli dengan orang-orang lain disekelilingnya.
Sebagai orang yang beragama atau ber-Tuhan. Kita terpanggil untuk mengenali dan menyelaraskan ambisi dengan apa yang menjadi kehendak atau keingingan Tuhan, Sang Pencipta kita.
Kita perlu terus berusaha meluruhkan ambisi yang membuat mata kita gelap, tak kabur, sombong sehingga terjatuh melakukan tiga hal tersebut di atas.
Mari berjuang selaraskan visi kita dengan apa yang menjadi perintah dan kehendak Tuhan bagi setiap kita, hamba-hamba-Nya.Â
Semogah berkenan![].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H