Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Karier dan Keluarga Seimbang: Kiat Sukses Seorang Ibu

11 Juni 2024   12:44 Diperbarui: 11 Juni 2024   13:40 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: "Karier dan Keluarga Seimbang: Kiat Sukses Seorang Ibu" (Sumber: Freepik. com)

"... tak seharusnya peran di area publik dijadikan atau dilihat sebagai penghalang untuk keberhasilan dalam erea domestik."

"Saya berniat tinggalkan pekerjaan itu, Ran!" ungkap Tatik, suaranya lirih antara pasrah dan enggan.

"Loh, kenapa? Sudah 15 tahun lebih kamu bekerja di situ, sekarang mau ditinggalkan! Kenapa, apa sekarang suamimu keberatan kamu bekerja?" balas Rani, rekan kerja Tatik.

"Suamiku tak masalah, ia tetap mendukungku. Hanya aku merasa bersalah, sepertinya anakku tak terlalu mendapat perhatian penuhku. Usianya tahun ini jalan 3 tahun, aku ingin beri banyak perhatian demi pertumbuhan baiknya." ungkap Tatik kembali.

"Sayang, andai saja keduanya kamu jalani bersamaan. Mungkin bisa!"

"Aku tadinya berharap begitu, namun rasanya makin bersalah bila tak beri banyak waktu untuk anakku." pungkas Rani pada temannya itu.

***

Apa yang dialami Tatik dalam kisah awal tadi adalah gambaran seorang ibu yang mengalami hambatan dalam berkarier atau bekerja.

Hambatan yang dimaksud sering terjadi diantaranya konflik antara pekerjaan dan keluarga atau yang sering disebut sebagai konflik peran ganda, yaitu pada saat yang sama, seorang wanita harus memilih antara keinginan berkarier atau mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

Tak dapat dipungkiri, seiring dengan perkembangan zaman semakin banyak ditemui kesuksesan perempuan  di dunia kerja. Ambil contoh, pemimpin tertinggi negeri ini pernah dijabat seorang perempuan. Atau siapa yan tak kenal Sri Mulyani, perempuan yang sukses dalam karier sebagai seorang menteri keuangan, era pemerintahan presiden Jokowi.

Namun, secara umum sebagai seorang ibu yang melakoni tanggung jawab tugas dalam keluarga (domestik), sekaligus tanggung jawab tugas pekerjaan atau karier (publik) adalah perkara tak mudah. Untuk sukses diharapkan seorang ibu dapat menyeimbangkan atau berhasil dalam keduanya.

Upaya menyeimbangkan kedua tugas atau peran tersebut dapat dilakukan dengan meminimalkan konflik. Bagaimanapun, seorang ibu yang berperan ganda tak dapat menghilangkan konflik peran. Konflik tersebut akan selalu ada, yang perlu dilakukan hanyalah meminimalkan konflik-konflik tersebut.

Beberapa kiat berikut dapat dilakukan seorang ibu sebagai cara meminimalkan konflik sehingga diharapkan sukses menyeimbangkan peran di rumah (keluarga) dan tempat kerja (karier).

Pertama, mempunyai pandangan yang sepaham dengan suami.

Dengan pandangan yang sepaham, seorang ibu akan lebih mudah untuk berkarier dan beraktivitas di luar rumah. Dalam contoh kasus di awal artikel ini misalnya, hal ini telah dimiliki ibu Tatik sebab ia mendapat dukungan dari sang suami untuk berkarier. Ini sangat baik baginya menghadapi konflik peran ganda.

Ilustrasi:
Ilustrasi: "Karier dan Keluarga Seimbang: Kiat Sukses Seorang Ibu (Sumber: Dokpri)

Kedua, memiliki skala prioritas.

Terdapat banyak pekerjaan yang harus dilakukan seorang ibu ketika melakoni kedua tanggung jawa terbut, hal ini tentu dapat membuat bingung mana yang harus didahulukan. Apalagi ketika pekerjaan dan keluarga menuntut perhatian yang sama. Dengan membuat skala prioritas, seorang ibu menjadi lebih tahu hal yang harus diutamakan.

Ketiga, mendapat dukungan keluarga.

Mendapat dukungan keluarga, baik dari keluarga besar (extended family) ataupun suami sangatlah penting. Mengapa penting? Mengingat konteks budaya kita di Indonesia dimana dukungan keluarga besar sangat berarti bagi ibu yang bekerja.

Menurut hasil penelitian A. Handayani dalam, "Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Konflik Peran Ganda Pada Dosen-Dosen Wanita," 2008, dikemukakan bahwa, dukungan suami merupakan faktor terpenting bagi wanita yang telah berkeluarga.

Lebih lanjut menurut Handayani, para ibu dapat berperan  secara optimal, baik dalam dunia karier maupun dalam kehidupan rumah tangga baik sebagai seorang ibu maupun istri karena adanya dukungan suami.

Keempat, meluangkan waktu untuk diri sendiri.

Sekilas kiat ini terlihat egois karena dengan begitu banyak aktivitas untuk pekerjaan dan keluarga, seorang ibu malah memilih untuk bersenang-senang sendiri. Namun tentu hal itu tak bermaksud demikian.

Meluagkan waktu sejenak untuk diri sendiri seumpama mobil listrik yang dicharger batreinya demi energi yang baru. Demikian halnya bagi seorang ibu, meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri dapat memberinya energi baru, demikian juga semangat yang baru untuk beraktivitas selanjutnya.

Demikian empat kiat yang dapat dilakukan seorang ibu dalam meminimalkan konflik dan menyeimbangkan perannya baik di tengah keluarga maupun dalam karier.

Dari semua uraian sebelumnya bisa diperoleh penegasan bahwa seorang ibu bisa saja sukses berkarier atau memiliki tanggung jawab di area publik, sambil dengan baik memainkan perannya sebagai ibu rumah tangga yang sukses di area domistik (keluarga).

Bahwa, tak seharusnya peran di area publik dijadikan atau dilihat sebagai penghalang untuk keberhasilan dalam erea domestik.

Jika kedua peran ibu tersebut dapat disinergikan dengan baik melalui upaya diri dan dukungan berbagai pihak, maka sukses sebagai seorang ibu sekaligus kebahagiaan akan dapat diraih.

Semogah berkenan![]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun