Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memaknai Kembali Duka Pasarean Alit di Hari 15 Mei

16 Mei 2024   00:12 Diperbarui: 18 Mei 2024   10:54 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Kembali Duka Pasarean Alit Di Hari 15 Mei (Sumber: Freepik.com)

Kala itu banyak tanya menekan benak dan hati. "Mengapa kehilangan ini harus terjadi? Apa dosa kami? Mengapa setelah sekian lama menunggu, lalu baru sesaat diberi, Tuhan mengambilnya kembali? Mengapa ia harus meninggal dalam perut ibunya sebelum sempat kami menggendong, mendengar tangis, menatap mata kecil, membaui wangi tubuh, dan bercanda denganya? Mengapa juga saat itu ibunya harus menderita hipertensi penyebab masalah itu? Ah ... mengapa?"

Semua "mengapa" itu tak terjawab. Tuhan diam. Kami kalut. Seakan terjebak dalam lumpur hidup berdaya hisap kuat. Semakin bergerak tanya "mengapa", semakin terhisap, tenggelam dalam lumpur frustrasi.

Lalu datanglah hikmat. Hentikan seluruh tanya untuk meyakini bahwa, "Pekerjaan Tuhan sempurna,...segala jalan-Nya adil, Allah yang setia,...tiada kecurangan, adil dan benar Dia." (Ulangan 32: 4). Gema hikmat itu begitu kuat, walau sulit terpahami namun kuat meyakin itu kehendak-Nya. Kehendak Sang senantiasa benar dan penenang jiwa.

Maka saat berkunjung ke Pasarean Alit hari 15 Mei ini,  kami ingat, dukacita itu adalah kehendak Tuhan bagi kami.

Dua, Pasarean Alit mengingatkan pada jawaban doa kami.

Di Pasarean Alit akan selalu berada makam bernama Aaron. Aaron atau Harun, nama itu jauh hari telah kami siapkan. Di tahun ke tiga usia pernikahan kami, setelah lama berdoa dan menanti hadir seorang anak.  Saya ngomong ke istri. 'Kalau nanti Tuhan berikan kita anak, kalau anak perempuan, ia akan dinamai Millitia Cristi artinya prajurit Kristus. Kalau dia anak laki-laki maka akan diberi nama Aaron atau Harun, seorang nabi Tuhan. Lima tahun berlalu sejak perkataan iman itu, dokter menyatakan istri saya hamil.

Selepas mengetahui bayi itu adalah bayi laki-laki, sejak itu kami terbiasa mengajaknya berkomunikasi, berdoa, membaca Alkitab, dan memuji Tuhan dengan menyapanya Aaron, walau ia masih dalam kandungan ibunya. Itulah bentuk rasa syukur kami bahwa Tuhan menjawab doa kami.

Maka saat berkunjung ke Pasarean Alit hari 15 Mei ini, kami ingat bahwa Tuhan menjawab doa kami. Walau Aaron pernah ada hanya untuk sesaat bersama kami, Tuhan penjawab doa kami.

Tiga, Pasarean Alit mengingatkan kami pada cara Tuhan menguatkan kami dalam duka.

Di Pasarean Alit, saat ibadah pemakaman berlangsung, tanggal 11 Mei 2011, Tuhan menguatkan melalui Firman-Nya yang disampaikan, pada bagian teks Alkitab, Ayub 1: 20-22.

Mundur sehari sebelumnya, tanggal 10 Mei 2011, saat ibadah penghiburan di rumah duka, Tuhan menguatkan kami lewat Firman Tuhan yang sama, Ayub 1: 20-22.

Dan sehari sebelumnya lagi, tanggal 09 Mei 2011, saat kami sedang mengantri, menunggu pemeriksaan USG demi memastikan kondisi Aaron dalam kandungan ibunya. Saat itu, saat-saat waktu terasa begitu lambat bergerak, ketegangan begitu menguasai. Saat itu Tuhan mempersiapkan kami menerima apapun kenyataan keberadaan anak kami dengan bagian firman Tuhan yang sama,  Ayub 1: 20-22.

Itulah cara Tuhan menguatkan kami kala menyusuri lembah duka kelam. Ia hadir. Ia berbicara. Ia menguatkan melalui Firman-Nya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun