Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Olahraga Bersama Sambil Menjalin Persaudaraan Melalui PORDB Cimahi

6 Mei 2024   05:36 Diperbarui: 7 Mei 2024   09:15 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama pak Hadi Sutrisno Sekretaris PORDB Cimahi (Sumber: Dokpri)

"Banyak dampak positif yang saya rasakan selain sehat secara jasmani karena tetap berolahraga di usia seperti sekarang, juga senang dan terhibur karena punya banyak saudara, bisa saling sharing bertukar pengalaman satu dengan yang lain!" 

"Selamat pagi pak, apa kabar pagi ini?"

"Alhamdulilah, sebagaimana Anda lihat, tetap sehat dan masih berolahraga pagi ini!"

Saya membuka percakapan ringan dengan seorang bapak bernama pak Djimin, di Sabtu pagi yang cerah, tanggal 27 April 2024, dua pekan lalu di kompleks lapangan olahraga Brigif Cimahi, Jawa Barat.

Pak Djimin, seorang purnawiran TNI AD, berusia 86 tahun, berdomisili di Cimahi, adalah anggota sebuah organisasi masyarakat bernama PORDB Cimahi. Pagi itu ia nampak bersemangat memulai aktifitasnya dengan berolahraga bersama teman-temannya anggota PORDB.

PORDB adalah singakatan dari Persaudaraan Olahraga Di Brigif. Nama Brigrif digunakan untuk menunjuk pada lokasi yang biasa digunakan untuk berolahraga, tepatnya lapangan olahraga Brigif Cimahi.

Dalam artikel saya sebelumnya bertajuk, "Membantu Orang Tua Berkondisi Emptynest", tayang 24 Januari 2024. Saya mengemukakan salah satu langkah menolong orang tua berkondisi emptynest, yaitu dengan cara anak mendorong orang tua mereka terlibat dalam organisasi yang beranggota para orang tua berusia lanjut.

Kunjungan Salah Satu Anggota Yang Sakit (Sumber: Pak Istakri Photo)
Kunjungan Salah Satu Anggota Yang Sakit (Sumber: Pak Istakri Photo)

Melalui keterlibatan dalam organisasi tersebut diharapkan rasa kesepian hidup orang tua dapat dialihkan dengan aktivitas-aktivitas yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Hal itu juga dapat mengalihkan intimasi yang hilang dalam keluarga pada hubungan sosial yang akrab dengan teman sebaya yang lain.

Organisasi semacam itu dalam artikel tersebut saya contohkan, misalnya organisasi di Cimahi yang menghimpun para orang tua untuk beraktifitas olahraga bersama. Walau tak menyebutkan nama dalam artikel itu, sesungguhnya yang saya maksudkan adalah PORDB Cimahi . Namun di artikel itu saya tak bermaksud mengatakan bahwa para orang tua anggota PORDB Cimahi mengalami empthynes, saya hanya mencontohkan bentuk organisasi yang menghimpun para orang tua.

Saat berolahraga hari Sabtu pagi kemarin (04/052024), saya berkesempatan bertemu kembali dengan para orang tua yang selalu terlihat akrab saat bersama berolahraga itu. Kesempatan itu saya gunakan untuk mengenal lebih jauh organisasi PORDB Cimahi. Yang kemudian ingin saya ceritakan dalam artikel ini.

Bersama pak Hadi Sutrisno Sekretaris PORDB Cimahi (Sumber: Dokpri)
Bersama pak Hadi Sutrisno Sekretaris PORDB Cimahi (Sumber: Dokpri)

Adalah pak Hadi Sutrisno selaku Sekretaris dalam kepungurusan PORDB Cimahi saat ini yang saya temui dan dengan senang hati menceritakan tentang keberadaan organisasi tersebut.

Berawal dari perjumpaan, saling bertegur sapa lalu berkenanlan saat berolah raga pagi di lapangan Brigif Cimahi beberapa tahun lewat, terjalinlah hubungan pertemanan yang akrab di antara mereka.

Hingga kemudian pertengahan 2014 salah seorang diantara mereka bernama pak Barji mengalami kedukaan karena istrinnya meninggal, melayatlah teman-teman yang sering bertemu saat berolahraga di lapalangan Brigif Cimahi itu.

Di moment pertemuan itulah tercetus ide untuk membentuk sebuah wadah yang menghimpun keberadaan mereka dengan tujuan mempererat hubungan pertemanan sekaligus persaudaraan yang mulai terjalin saat itu di antara mereka.

Hubungan persaudaraan yang mulai terjalin! Hal itu tergambar jelas dari ide pembentukan wadah itu saat ada yang nyeletuk kala itu: "Bagaimana kalau kita bikin wadah olahraga di Brigif, nanti kalau ada apa-apa kan bisa, misalnya ada yang meninggal kita bisa iuran bareng, di amplopkan jadi satu lalu melayat bareng-bareng!" sebagaimana kembali dikisahkan pak Hadi. Sungguh sebuah ide menghimpun bersama dengan tujuan yang baik dalam nuansa persaudaraan.

Berlanjut dengan beberapa kali pertemuan setelah moment kedukaan pak Barji itu, maka terbentuklah PORDB Cimahi di tahun 2014 dengan format kepengurusan kala itu, pak Yahya (kini almarhum) sebagai Kordinator, ibu Katrin sebagai Sekretaris, pak Dono (kini almarhum) sebagai Bendahara, dan pak Hadi Sutrisno sebagai Pembantu Umum.

Kegiatan Pertemuan 3 Bulanan PORDB Cimahi (Sumber: Pak Istakri Photo)
Kegiatan Pertemuan 3 Bulanan PORDB Cimahi (Sumber: Pak Istakri Photo)

Nama PORDB sendiri adalah hasil usulan dari pak Hadi Sutrisno. Menengok nama PORDB (Persaudaraan Olahraga Di Brigif) menurut pak Hadi, nama itu menunjukkan tujuan dari organisasi itu, yaitu sebagai wadah menjalin persaudaraan dan olahraga bersama. Sekaligus menegaskan bahwa organisasi ini bukanlah sebuah organisasi politik.

Sejak berdirinya hingga kini PORDB Cimahi telah beranggotakan 50 orang lebih, berasal dari bergai latar belakang pensiunan. Ada purnawirawan Angkatan Darat, guru atau dosen, swasta, hingga pekerja pabrik. Usia para anggotanya mulai dari lima puluh tahun ke atas. Pak Djimin adalah anggota paling senior, berusia 86 tahun.

Sebagai sebuah organisasi, PORDB makin terta baik setelah terbentuk AD dan ART nya tahun 2016. Melaluinya diatur kegiatan pertemuan rutin untuk berolahraga dua kali dalam seminggu, satu diantaranya setiap hari Sabtu pagi. Juga pertemuan bersama untuk silahturahmi membangun kekeluargaan dilukan tiap tiga bulan sekali. Diatur pula besaran iuran anggota yang kini sebesar Rp 150.000, per orang setiap tahun yang digunakan misalnya untuk memberi santunan bila ada anggota yang sakit atau meninggal.

Diskusi Yang Terbangun Saat Pertemuan 3 Bulanan PORDB Cimahi (Sumber: Pak Istakri Photo)
Diskusi Yang Terbangun Saat Pertemuan 3 Bulanan PORDB Cimahi (Sumber: Pak Istakri Photo)

Menarik memperhatikan keberadaan oragnisasi PORDB Cimahi yang kini dikordinatori oleh ibu Wiwi sebagai Kordinator satu, pak Asep Kordinator dua, pak Hadi Sekretaris dan pak Toni selaku Bendahara ini. Secara sosial beberapa kali pernah memberikan bantuan peralatan sapu bagi petugas kebersihan kompleks lapangan olah raga Brigif Cimahi. Sebuah sumbangsih yang mungkin terlihat kecil namun bernilai positif.

"Banyak dampak positif yang saya rasakan selain sehat secara jasmani karena tetap berolahraga di usia seperti sekarang, juga senang dan terhibur karena punya banyak saudara, bisa saling sharing bertukar pengalaman satu dengan yang lain!" demikian tanggapan pak Djimin saat itu, ketika ditanya dampak positif menjadi anggota PORDB baginya. Hal senada ditanggapi pak Hadi ketika ditanyakan pertanyaan yang sama.

Para Ibu Anggota PORDB Cimahi (Sumber: Pak Istakri Photo)
Para Ibu Anggota PORDB Cimahi (Sumber: Pak Istakri Photo)

Diusianya yang menginjak sepuluh tahun, harapan terhadap keberadaan PORDB ke depan disampaikan oleh pak Hadi sebagai salah satu pengurus yang saya temui Sabtu kemarin, harapan beliau PORDB semakin berkembang besar dan persaudaraan makin banyak dalam kegiatan berolahraga bersama.

Menutup percakapan dengan pak Hadi hari Sabtu kemarin, saya sempat menanyakan, apa pesan bagi para orangtua yang sekiranya membaca artikel ini?

Inilah jawabannya secara langsung: "Ya kita paling menghimbau hati-hati udah sepuh, makan hati-hati, olahraga terus, dan lawan kemalasan!" sebuah pesan yang singkat dan positif sebagai seorang saudara bagi sesama orang tua lainnya.

Bersama pak Djimin, anggota paling senior di PORDB Cimahi (Sumber: Dokpri)
Bersama pak Djimin, anggota paling senior di PORDB Cimahi (Sumber: Dokpri)

Menyimak kembali kisahan yang saya dapatkan seputar keberadaan PORDB Cimahi, beberapa hal saya maknai demikian:

Pertama, PORDB menguatkan kebenaran bahwa usia senja tak lantas berarti seseorang tak dapat lagi mencapai nilai positif dalam hidup. Persaudaaran yang terjalin membawah pada pemaknaan hidup yang positif. Di samping aktifitas olahraga bersama juga menyumbang nilai positif lain, kesehatan, bagi para orang tua itu secara jasmani.

Kedua, PORDB seakan menegaskan bahwa perkawinan antara rasa persaudaraan dan olahraga dapat melahirkan ide-ide positif untuk keberlangsungan hidup bersama yang lebih baik.

Ketiga, PORDB adalah contoh konkrit bagaimana para orang tua melawan emptynest. Emptynest adalah sebuah kesepian yang dialami orang tua di hari tuanya, disebabkan faktor-faktor fisik yang kemudian berkembang pada faktor psikis. Dengan olah raga bersama dalam jalinan persaudaraan emptynest dapat datasi.

Demikian, semogah berkenan![]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun