Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Glenn Fredly, "Family Stick Together!" Pesan untuk Keluarga

25 April 2024   13:51 Diperbarui: 29 April 2024   12:04 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Glenn Fredly : Pesan Untuk Keluarga (Sumber: Kompas.com)

"Jika Anda merindukan keluarga Anda mengalami berkat Tuhan. Bangunlah hidup bersama dalam keluarga yang menyatu dengan rukun. Itu berkat-Nya."

Musisi sekaligus penyanyi legendaris, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo, semasa hidupnya tentu mengenal lagu, "Sioh Mamaee", sebuah lagu popular daerah Maluku. 

Begitu juga lagu, "Di Doa Ibuku Namaku Disebut", lagu rohani Kristen yang dipopulerkan Natashia Nikita, tahun 1995.

Seandainya Glenn masih hidup lalu Anda bertanya padanya, manakah dari kedua lagu tersebut yang paling menggambarkan hubungan kedekatannya dengan mamanya? Walau tak mengenalnya secara dekat semasa hidupnya, saya yakin ia akan menjawab, "Lagu, Di Doa Ibuku Namaku Disebut", bukan lagu Sioh Mamae.

Mengapa? Karena sebagai orang Maluku yang tak lahir dan dibesarkan di Maluku, Glenn Fredly tak punya pengalaman tumbuh dan dibesarkan di sekitar lagu "Sioh Mamaee", langsung di tanah leluhurnya Maluku, apalagi sambil mama bakar sagu mama menyanyi buju-buju. Lagu itu jelas tak sedikitpun menggambarkan pengalaman kedekatan Glenn dengan mamanya.

Sebaliknya lagu "Di Doa Ibuku Namaku Disebut" lebih menggambarkan kedekatan dimaksud, bisa jadi karena arti penting doa seorang ibu bagi Glenn Fredly. 

Sebagaimana pernah diakuinya, kebetulan secara terpisah arti doa ibu dalam pengalaman hidup Glenn bisa dimaknai mirip dalam pengalaman lagu, "Di Doa Ibuku Namaku Disebut".

Dalam sebuah acara Trio Lestari, Glenn dan kedua rekannya Tompi dan Sandi Sandoro, disalah satu stasiun TV nasional, tanggal 22 Desember 2015. 

Saat itu bertepatan perayaan hari ibu. Spesial bagi Glenn di hari yang sama mamanya, Linda Mirna Siahaya berulang tahun. Sebuah suprise disiapkan. Mamanya dihadirkan dalam acara itu. Lalu dengan suara bergetar menahan tangis sambil memeluk sang mama , Glenn bernarasi ...

"Mama saya ini, pada saat kebahagiaan atau keberhasilan saya ia selalu hadir dan memilih duduk paling belakang, tersembunyi untuk memagari saya dengan doa. Pada saat saya gagal dialah orang pertama yang peluk dan menguatkan saya!" tutur Glenn.

Narasi singkat itu jelas memotret pengalaman kedekatan Glenn dengan sang mama. Dalam keberhasilan dan kegagalannya sang mama dengan kasih tulus memagari atau mendukung dalam doa. Sejatinya itulah salah satu arti penting seorang ibu bagi anaknya.

Glenn Fredly, musisi legendaris asal Maluku (Sumber: Kompas.com)
Glenn Fredly, musisi legendaris asal Maluku (Sumber: Kompas.com)
Pengalaman kedekatan Glenn dengan sang mama tentu menyumbang gambaran arti penting keluarga baginya. Di akhir hidupnya, Glenn menegaskan arti penting itu dalam sebuah pesan singkat penting, yang ditinggalkan bagi keluarganya seperti dikisahkan Uci, sang adik: "Family stick together!" (keluarga tetap bersatu). 

Keluarga pasti tahu apa makna pesan itu bagi mereka. Namun apa yang mendorong Glenn menyampaikan pesan itu? Apa yang bisa kita pelajari dari pesan singkat itu?

Charles Swindoll, seorang penulis buku rohani Kristen saat membahas apa yang perlu ditumbuhkan oleh keluarga dalam bukunya, "Pernikahan Sebuah Surga Dunia", mengatakan, "Kenangan adalah pola yang secara tidak sadar Anda ikuti saat Anda membangun keluarga ... tidak ada yang dapat memberikan pengaruh yang lebih besar pada diri Anda selain cara Anda menanggapi kenangan-kenangan itu."

Meminjam pikiran Swindoll tadi, maka pesan penting yang dicetus Glenn bisa jadi didorong tanggapan pada semua kenangan tentang keluarga di akhir hidupnya.

Semua kenangan baik, manis dan indah tentang keluarga berbaris dibenaknya, lalu mendorong Glenn menaruh harap, menguatkan, lalu membangun keluarganya lewat pesan singkat itu.

Bagi kita, apa yang bisa dipelajari dari pesan penting itu?

Pesan, "Familly stick together!" (keluarga tetap bersatu), mengingatkan kita pada Mazmur 133:1-3. Salah satu nyanyian Raja Daud yang berpesan sama dengan pesan Glenn. 

Nyanyian yang banyak didaur ulang, dan dinyanyikan kembali dalam banyak versi saat ini. Beberapa kesamaan pesan antara keduanya dapat dikemukanan.

Pertama, pesan Glenn ditujukan pada keluarga: istri, anak, orang tua dan saudara-saudaranya, atau keluarga intinya. Sama dengan pesan Daud, ditujukan dalam konteks sama. Istilah "saudara-saudara" ('am), ayat 1, bisa digunakan dalam konteks keluarga. 

Merujuk pada keluarga inti maupun keluarga besar. Walau demikian konteks Mazmur ini bisa juga merujuk pada konteks yang lebih luas, yaitu seluruh umat Tuhan.

Kedua, pesan Glenn tentu tak bermaksud meminta keluarga untuk tinggal bersama secara fisik di satu tempat. Tapi soal bagaimana kualitas relasi mereka yaitu, hati yang menyatu, saling mengasihi, dukung satu dengan yang lain. Ini sama dengan pesan Daud, katanya, "hidup rukun bersama" (ay.1). 

Daud tak berpesan cuma hidup bersama tapi juga rukun. Apalah artinya hidup bersama di satu tempat tapi tak rukun, kata orang kondisi demikian serasa bagai di neraka. Hidup rukun, itulah kualitas yang dimaksud Daud.

Ketiga, pesan singkat Glenn tak diikuti gambaran apa berkat yang bakal dialami bila hidup bersama menyatu dengan rukun. Walau demikian pesan itu pada dirinya sendiri adalah sebuah berkat. Seperti dikemukan Daud, "Sungguh alangkah baik dan indahnya" (ay.1). 

Inilah berkat yang dirasakan jika hidup menyatu besama dengan rukun. Kata "indah" dalam semua versi terjemahan bahasa Inggris, lebih tepat diterjemahkan menyenangkan, bukan saja indah tetapi menyenangkan untuk dirasakan. 

Jadi kebaikan yang menyenangkan langsung dirasakan saat berlangsung hidup bersama menyatu dengan rukun. Inilah yang dimaksud pesan itu pada dirinya adalah sebuah berkat.

Menariknya, Daud menggambarkan seberapa baik dan menyenangkannya berkat itu dengan menggunakan dua gambaran, yaitu "seperti minyak" (ay. 2), dan "seperti embun" (ay.3). 

Minyak dalam tradisi Yahudi melambangkan sukacita (Mzm. 23:5) dan kekayaan (Ayb. 29:6). Sementara embun melambangkan berkat Tuhan (Kej. 27:28) dan kehadiran Tuhan (Hos. 14:6). Sungguh sebuah berkat yang luar biasa bila hidup bersama keluarga kita menyatu dengan rukun.

Glenn Fredly The Movie (Sumber: Fb @Mariana Zusana Tehupuring)
Glenn Fredly The Movie (Sumber: Fb @Mariana Zusana Tehupuring)

Saya mengenang sebaris lirik lagu Glenn yang semasa hidupnya sering ia nyanyikan...

"Namun bila waktuku telah habis dengannya, biar cinta hidup sekali 'ni saja."

Kenangan itu lalu berbicara. Ya, Glenn Fredly memang telah tiada. Masa hidupnya di sini telah berakhir. Namun cinta padanya akan selalu ada di hati keluarganya, mengingatkan mereka pada pesan penting, pesan Glenn Fredly, itu juga pesan Tuhan sendiri yang disampaikan melalui Raja Daud.

"Loh, itu pelajaran bagi keluarga Glenn, pelajaran untuk saya apa?" mungkin Anda bertanya.

"Sudah jelas saya sampaikan sebelumnya!" jawab saya.

"Kurang jelas!" kembali tanggap Anda.

Baiklah, saya perjelas lagi ya. Begini, jika Anda merindukan keluarga Anda mengalami berkat Tuhan. Bangunlah hidup bersama dalam keluarga yang menyatu dengan rukun. Itu berkat-Nya. Itulah pelajarannya. Semogah jelas sekarang!" []

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun