Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lagu Komedi! Arti Pentingnya Bagi Perjalanan Hidup.

11 April 2024   10:24 Diperbarui: 12 April 2024   11:07 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           

Jika memperhatikan lirik-lirik lagu tersebut secara baik, bisa dikatakan lagu itu adalah sebuah lagu komedi, mirip kebanyakan kisah-kisah komedi yang bisa dijumpai di dalam Alkitab.

"Lagu komedi?! Kisah komedi di dalam Alkitab?! Apa-apaan ini? Apa maksudnya?" mungkin Anda kaget apa yang baru saya katakan lalu menanggapi demikian.

Harap tak berburuk sangka. Komedi dimaksud bukan dalam arti cerita lucu yang memicu gelak tawa semacam cerita humor. Tetapi komedi yang dalam ilmu kritik sastra dikenal sebagai sebuah tipe pola cerita yang dinamai, motif alur komedi.

Jadi lagu komedi tadi maksudnya lagu dengan cerita bermotif alur komedi. Kisah komedi dalam Alkitab tadi maksudnya kisah yang juga bermotif alur komedi.

Nah, apa itu motif alur komedi? Motif alur komedi adalah sebuah alur berkisah, dimana gerakan ke atas dari keadaan yang kurang baik dalam sebuah cerita, bergerak menuju keadaan akhir yang lebih baik.

Atau bisa dikatakan cerita tentang akhir yang bahagia, dimana alurnya berisi serangkaian masalah, derita, kesulitan atau rintangan yang harus diatasi sebagai jalan menuju akhir bahagia itu.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 terjadi kelangkaan minyak goreng, hilang dari pasaran bak ditelan bumi. Akibatnya usaha keripik tempe milik Abdi yang tengah bagus berkembang, terkena imbasnya. Produksinya terganggu karena sulit mendapatkan minyak goreng.

Upaya bertahan pun dilakukan, jumlah produksi dikurangi, akibatnya keuntungan pun makin kecil didapat. Terus berupaya bertahan namun kondisi tak jua kunjung membaik. Usahanya bak pepatah, hidup segan mati tak mau. Kondisi makin sulit. Abdi berpikir untuk menutup usahanya.

Namun terjadi keajaiban, masalah hilangnya minyak goreng dari pasaran ditemukan. Rupanya ada produsen minyak goreng yang nakal, sengaja menimbunnya demi meraup untung besar.

Akhirnya, peredaran minyak goreng kembali normal. Kondisi itu disambut sukacita Abdi, semangatnya bekerja bangkit. Seiring kenaikan kembali jumlah produksi, keuntungan usaha Abdi semakin naik. Kini ia pun bahagia jadi pengusaha keripik tempe yang sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun