Ketiga, orang tua belajar mengendalikan emosi diri karena anak adalah peniru ulung. Ia akan mengamati, bereaksi dan berekspresi seperti yang orang tua lakukan. Ketika orang tua ekspresif, maka anak pun juga akan demikian.
Keempat, orang tua meluangkan waktu bermain setiap hari dengan anak, walaupun dalam waktu terbatas misalnya hanya 20 menit. Dengan demikian, anak akan mempunyai kesempatan untuk menentukan apa yang ingin dilakukannya bersama orang tua. Orang tua juga semakin mengenal anak, secara khusus kondisi emosi anak. Karena ketika bermain anak akan mengekspresikan emosi dirinya.
Kelima, meluangkan waktu untuk memecahkan masalah bersama anak. Ketika anak merasa sedih karena tidak diajak bermain oleh temannya, orang tua dapat membangun anak mencari penyebabnya. Kemudian mencari bersama pemecahannya. Hal semacam itu membantu anak belajar berpikir logis dalam mengatasi masalah emosinya.
Demikian 5 langkah praktis yang perlu dikenali untuk mengembangkan emosi anak. Maka jelas dengan ini orang tua tertolong  menyelesaikan tugas membesarkan anaknya, dan lebih khusus anak ditolong makin bertumbuh sesuai tingkatan usianya.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H