Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengupayakan Mindful Parenting

12 Februari 2024   19:22 Diperbarui: 13 Februari 2024   06:53 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Model pola asuh ini menurut saya penting bagi si rekan tersebut dalam kaitan dengan keinginannya mengubah pola asuh juga mengatasi trauma yang dialami anak putrinya sebab keberadaannnya yang keras sebagai orang tua.

Sebagaimana banyak dikemukakan para pakar bahwa salah satu upaya untuk mengatasi trauma anak yang disebabkan pola asuh orang tua yang keras terhadap anak adalah ketika orang tua menyadari tanggung jawabnya dalam mengasuh anak.

Hal demikian bukanlah tanggung jawab yang mudah. Ditambah lagi dengan situasi masa kini yang semakin memprihatinkan, maka orang tua dituntut untuk menjaga sikap, tutur kata, bahkan penampilan untuk menjadi model yang baik bagi anak.

Memperhatikan hal sebelumnya maka menurut saya model pola asuh mindful parenting akan bermanfaat positif bagi sang rekan sesuai dengan apa yang menjadi harapannya.

Sekarang, bagaimana sesungguhnya sebuah model pola asuh mindful parenting atau mengasuh dengan berkesadaran ini bisa diupayakan? Untuk mengupayakannya maka beberpa hal berikut perlu diwujudkan, antara lain:

Pertama, ciptakan pemahaman yang baik. Orang tua perlu memahami dan menerima anak tanpa menghakiminya. Artinya menerima anak tanpa syarat.

Membantu memperkuat pemahaman ini orang tua dapat berefleksi tentang dirinya sendiri sebagai orang yang juga rentan terhadap salah dan kekurangan, namun sering diterimah dalam pengampunan oleh Tuhan penciptanya.

Kedua, berupaya sabar. Orang tua mengupayakan sabar sebagai sebuah tindak mengelola emosi. Dalam hal ini, kesabaran itu sebagai upaya mengendalikan emosi diri dan sabar dalam mengahadapi emosi anak-anak.

Ketiga, upayakan waktu berkualitas. Orang tua berusaha mengupayakan waktu berkualitas bersama anak, seperti mendengar dengan penuh perhatian ketika anak menyampaikan sesuatu atau pun berbicara dengan penuh empati. Walaupun sedikit waktu yang bisa dimiliki saat bersama anak, tetapi berkualitas akan lebih berarti dari pada banyak waktu tetapi terasa hampa.

Keempat, tak fluktuatif berespons. Hal ini maksudnya orang tua tidak menunjukkan fluktuasi yang berlebihan terhadap perilaku yang ditunjukkan anak.

Misalnya, orang tua tidak terlalu menyanjung, terlalu membanggakan, atau mengelu-elukan anak yang berprestasi. Akan tetapi sebaliknya, orang tua juga tidak terlalu memandang remeh atau menyepelekan ketika anak melakukan sesuatu yang menurut pandangan orang tua adalah hal sederhana. Sebab semua ini akan berdampak negatif bagi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun