Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nero Si Juara Nyanyi, Pelajaran Soal Hati

4 Desember 2023   18:56 Diperbarui: 7 Desember 2023   09:57 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nero Si Juara Nyanyi, Pelajaran Soal Hati (Sumber: Boombastis)

Nampak sedikit aneh dengan latar belakang itu bagaimana bisa ia berjiwa seni dan mampu bernyanyi apalagi menjuarai lomba nyanyi.  

Soal kemampuan kita tahulah bahwa kemampuan seseorang dalam banyak hal termasuk bernyanyi bisa saja ditumbuhkembangkan lewat sebuah proses belajar dan tekun berlatih.

Rupanya itu juga yang dijalani Kaisar Nero. Dikisahkan Charles Ludwig dalam bukunya, "Para Penguasa Pada Zaman Perjanjian Baru", Nero adalah seorang yang suka merasa serba bisa. Bisa melukis. Mengukir. Menulis. Berpuisi. Bermain musik, serta bernyanyi.

Dalam hal bernyanyi misalnya, sadar tak punya kemampuan, Nero mendatangkan seorang guru privat untuk melatihnya bernyanyi. Ini cukup menunjukkan kecintaan dan perhatian besarnya pada dunia seni.

Perhatian besar itu terlihat juga ketika Nero gemar mengikuti perlombaan bernyanyi di seluruh bagian kekaisaran Roma. Menariknya ia selalu menang dan membawa pulang hadiahnya sebagaimana dikisahkan Ludwig.

Mungkin karena perhatian itu juga, Nero yang hanya memiliki sedikit bakat dalam bernyanyi mengklaim dirinya sebagai salah seorang penyanyi besar dunia,

  Pada bulan Juli 64, setelah memerintah kira-kira sepuluh tahun terjadi kebakaran hebat di Roma. Kebakaran yang berlangsung selama kurang lebih sembilan hari itu tak hanya menghancurkan dua per tiga bagian kota Roma, tapi juga menggoncang hancurkan hati sang kaisar. Dalam kesedihannya, suatu malam yang panas, pengab, Nero terlihat berada di atas menara sebuah gedung teater. Orang melihat Nero di menara itu memegang sebuah Lyre (sejenis Harpa) kemudian menyanyikan lagu tentang perampokan kota Troya diiringi petikan alat musik itu.

Rupanya bernyanyi juga menjadi caranya menghibur hati yang terguncang, sedih. Sayang tak dikisahkan apa judul lagunya itu.

Tanggal 9 Juni 68, Nero meninggal setelah bunuh diri dibantu pelayannya Epafroditus yang diminta Nero menusuk tubuhnya dengan sebilah pisau. Melihat Nero yang meninggal di sampingnya, Epafroditus bergumam: "Seorang seniman besar mati bersamaku!"

Seperti mengaminkan apa yang diklaim Nero, ia penyanyi dunia yang besar. Oleh orang terdekatnya Nero dikenang sebagai seniman besar bukan penjahat besar.

Lepas dari subjektifitas menilai diri sendiri secara berlebihan itu, bila tak mengatahui sejarah hidupnya, orang tak percaya jika Nero berjiwa seni. Orang juga tak percaya bahwa Nero rupanya suka bernyanyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun