"Apaaaaaaaaaaaaaaaaa???" teriak keras Sophia.
***
Teriak keras Sophia mengagetkan dirinya. Terbangun. Mata dikucek. Pandangnya dilempar menyapuh jam dinding dikamarnya. Jam tiga dini hari, lewat enam menit.
"Ah, cuma mimpi!" kesalnya. Baru saja sepi malam menghantar mimpi menemani tidurnya.
Diingatnya rencana untuk ketujuh kali kembali ke rumah paitua Kobis. Walau tahu mimpinya tak nyata, tak kuasa menghalau curiga makin merajai kepalanya. Sembari berbaring melanjutkan tidurnya, berharaplah ia bertemu kembali Loreng dalam mimpinya. []
        Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H