Andai Jeka Saragih Diminta Memotivasi Pemain Timnas Garuda Indonesia
Jika ada petarung MMA (Mixed Martial Arts) Indonesia yang tengah berbahagia hampir dua pekan ini, ia adalah Jeka Saragih.
Apa pasal? Petarung berusia berusia 28 tahun asal daerah Simalungun Sumatera Utara itu, baru saja mengukir sejarah baru menjadi fighter Indonesia pertama yang bisa merebut kemenangan di ajang berkelas, UFC.
Debut manis Jeka itu berlangsung dalam UFC Fight Night 232 di UFC Apex, Las Vegas, Minggu (19/11/2023) dini hari WIB. Jeka menang KO atas Lucas Alexander petarung asal Brasil pada ronde pertama dalam waktu 1 menit 31 detik.
Bahagia Jeka juga beralasan. Dialah petarung MMA Indonesia pertama berpenghasilan terbesar pasca debut itu. Jeka mendapatkan gelontoran pundi-pundi rupiah setidaknya Rp1,381 miliar, belum dengan pembayaran lain seperti royalti, gaji tambahan, dan lainnya.
Sama seperti kebanyakan kita terbiasa menyorot kebahagian seseorang hanya pada pencapaian bukan prosesnya. Begitu juga seperti saya melihat pencapaian Jeka. Nampakkan saat memulai tulisan ini? Ah, bisa jadi Anda juga.
Karena kebiasaan itu misalnya, kita luput melihat perjuangan luar biasa Jeka menggapai asanya bertarung dan menang di ajang sebesar UFC. Ternyata pengorbanan dan kerja kerasnya luar biasa besar untuk menggapai mimpinya itu.
Awal merintis karir di UFC, demi fokus dan konsentrasi berlatih Jeka rela berpisah  dari keluarganya untuk menjalani latihan di AS sejak mengikuti program Road to UFC yang digelar pada Juni 2022.
Terpisah dari keluarga bukanlah hal mudah. Saat konferensi pers beberapa saat setelah debutnya seperti dilansir chanel YouTube MMA Junkie, Jeka manyatakan meninggalkan keluarga, anak dan istrinya adalah sebuah perjuangan. Ia harus melawan rasa kangen.
Namun masa persiapan menuju debutnya tak kurang dimanfaatkan Jeka dengan serius. Kegigihan dan semangatnya dalam berlatih membuatnya mendapat julukan spesial dari pelatih, si 'anjing gila'.