Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Amato yang Tak Kebetulan: Perenungan di Penghujung Minggu

18 November 2023   23:56 Diperbarui: 19 November 2023   09:27 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amato Yang Tak Kebetulan: Perenungan Di Penghujung Minggu (Sumber: Dokumen Pribadi)

Hari sabtu (18'11'2023) libur kerjaan. Libur ini saya gunakan mengunjungi sebuah outlet buku di kota Bandung. Cuaca mendung, hampir turun hujan ketika langkah kaki memasuki outlet buku itu.

Tak berselang lama didalamnya, pandangan saya terhenti pada sebuah buku terpajang di sebuah rak, "Lautan Rempah - Peninggalan Portugis di Nusantara." karya Joaquim Magalhaes de Castro, seorang penulis, peneliti, dan jurnalis berkebangsaan Portugis. Buku ini pernah saya baca dua tahun silam.

Apa ini sebuah kebetulan? Entahlah. Yang jelas buku itu berhasil menarik saya merenung dua pengalaman terkait cerita pertama kali bertemu dan membacanya dua tahun lalu.

Hujan mulai turun ketika pikiran saya diajak merenung kembali dua pengalaman itu.

Pengalaman pertama, terjadi hari Rabu, 19 Mei 2021. Hari itu saya bertamu ke rumah seorang teman, sesama orang Maluku. Ia seorang polisi bertugas di Bandung.

Pertemuan kala itu saya anggap tak kebetulan. Ngobrol menggunakan dialek Ambon, ditemani segelas teh manis dan makanan ringan khas Maluku. Rasanya tak kebetulan. Seperti sedang berada di Ambon. Sebuah momen pulang kampung walau tak secara fisik, melainkan melalui suasana.

Menarik, sebelum berpisah kami saling menyapa dengan menggunakan salam perpisahan khas daerah asal kami, yaitu Amato.

Amato adalah sebuah sapaan, memiliki dua pengertian yang berbeda tergantung penggunaannya saat berpisah dengan seseorang. Pertama, berarti selamat tinggal, digunakan oleh orang yang akan pergi. Kedua, berarti selamat jalan, digunakan orang yang tinggal sebagai sapaan balasan.

Pengalaman kedua, tiga hari berselang, Sabtu, 22 Mei 2021. Bukan kebetulan hari itu saya berkenalan dengan Joaquim Magalhaes de Castro lewat bukunya, Lautan Rempah - Peninggalan Portugis di Nusantara. Moment pertama kali membaca buku itu.

Dalam buku itu, Joaqium memotret hasil koeksistensi (hidup berdampingan) selama 150 tahun antara orang Portugis dan Indonesia. Bahasa, musik, tarian, busana, legenda (cerita rakyat), arsitektur, agama, adalah sebagian warisan yang ditinggalkan bangsa Portugis yang masih bisa ditemui saat ini dibeberapa pulau di Nusantara, termasuk di Maluku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun