Mohon tunggu...
Frank Roose
Frank Roose Mohon Tunggu... -

Pemimpin Umum Salah Satu Majalah, Direktur Eksekutif Alumando, Sekretaris DPP AMKI,Sekretaris DPP KPK.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Bercadar

26 Maret 2012   19:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perempuan bercadar menjadi kekasih sang lelaki mulai hari ini sampai enam bulan ke depan.

Akhirnya sang lelaki menjalani hari-hari hidupnya bersama perempuan bercadar tersebut, setiap kemana-mana dia selalu merasa malu karena melihat pandangan orang yang seolah-olah bertanya tanya mengapa pria setampan itu berjalan dengan perempuan yang memakai cadar? Apakah yang terjadi? Malukah perempuan itu dstnya.

Lelaki itu jelas menunjukan keengganannya bersama si perempuan apalagi di area publik tetapi sang perempuan setiap kesempatan bersama selalu menunjukan perhatiannya sebagai seorang kekasih walaupun selalu tidak dianggap.

Hari demi hari berlalu dengan rutinitas yang sama, sang pria merasa waktunya sangat lama berlalu menuju bulan ke enam sehingga dia segera dapat memuaskan rasa penasarnnya melihat wajah di balik cadar.

Sang perempuan tetap setia, baik menunjukan perhatian.

Akhirnya batas waktupun selesai, hari terakhirpun tiba.

Sang lelaki berkata akhirnya aku bisa bebas dari kamu, perempuan bercadar berkata enam bulan aku sudah berusaha untuk menjadi kekasihmu dengan melakukan yang terbaik tetapi engkau tidak pernah menghargainya, terima kasih sudah memberi kesempatan untuk menjadi pasanganmu, maafkan karena aku tidak seperti yang kau harapkan.

Di hari ini lanjut sang perempuan, seperti janjiku aku akan membuka cadarku.

Dan persis dihadapan sang lelaki, perempuan bercadar membuka cadarnya………

(Suasana sunyi senyap…keheningan terjadi beberapa waktu lamanya )

(Sang lelaki terperangah, terkejut, bengong seolah tak mempercayainya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun