Mohon tunggu...
Dona Dianisya
Dona Dianisya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pemuda harus Tau

21 Juni 2016   16:35 Diperbarui: 21 Juni 2016   16:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana cara kita untuk berubah?

  • Niat, strategi, action
  • Merubah diri sendiri terlebih dahulu

Kemudian apa itu rekayasa social dalam konteks agen perubahan (Agent of Change)?

Terdapat 5 poin yang harus dimiliki seorang Agent of Change:

  • Power (Jabatan, Uang, Ilmu, Pemikiran, Keahlian, Informasi, Karya, Inovasi, Teknologi, Prestasi, Pengabdian, Charisma)
  • Setiap orang mempunyai powernya masing masing, power jelas sangat dibutuhkan jika kita ingin merubah keadaan.
  • Leadership
  • Karakteristik memimpin setiap orang berbeda beda, begitu pula cara mendapatkannya, ada yang memang bakat memimpinnya sudah menjadi bakat alamiah, ada yang harus dipelajari, dilatih, bahkan harus diperoleh dari pengalaman/ jam terbang yang tinggi.
  • Karena itu terdapat seni memimpin tersendiri, seni dalam mengkritik bawahan, contohnya adalah
  • “kritiklah bawahan layaknya burger, dengan perumpamaan roti adalah pujiannya, dan beef adalah kritikannya. Maka awalilah mengkritik dengan pujian dan diakhiri dengan pujian juga.
  • Mentality
  • Percaya diri, pantang menyerah, disiplin, konsistensi, semangat, karakter dan akhlak.
  • Morality
  • Cinta, kepedulian, pengabdian.
  • Value

Kemudian apa yang bisa dijadikan senjata untuk menjadi agen perubahan?

  • Jabatan
  • Publik speaking
  • Tulisan
  • Inovasi
  • Kekuasaan

Kesimpulannya adalah Anda tidak harus hebat untuk memulai perubahan, namun mulailah untuk melakukan perubahan yang hebat.

“with the great power comes great responsibility” ~Spiderman

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (yaitu) orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata),”Ya Tuhan Kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”

_ Ali Imron ayat 190-191

Minggu, 19 Juni 2016 –PKM UNJ hari ke-3

Bertempat di Kampus B UNJ

COUNTER INTELLIGENCE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun